Cak Kirun, Pelawak Kondang, Juluki Khofifah Kunti Tali Broto, Apa Maksudnya?

Cak Kirun, Pelawak Kondang, Juluki Khofifah Kunti Tali Broto, Apa Maksudnya? Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat tampil bersama Cak Kirun dan Cak Marwoto dalam acara peringatan Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yang digelar di Alun-Alun Kab. Ponorogo, Minggu (19/11) dini hari. Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim

PONOROGO, BANGSAONLINE.com – Cak Kirun, pelawak kondang asal Madiun, mengapresiasi Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa lantaran sangat peduli terhadap seni . Menurut Kirun, kepedulian Gubernur itu karena dilandasi Pancasila dan agama.

“Sehingga upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terus terjaga.” Kata Cak Kirun dalam peringatan Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yang digelar di Alun-Alun Kab. , Minggu (19/11) dini hari.

Karena itu Cak Kirun, yang bernama lengkap Muchammad Syakirun, menjuluki Gubernur sebagai Kunti Tali Broto, tokoh pean yang selalu mengayomi rakyat.

"Beliau () mengamati dan menaruh perhatian terhadap maka diibaratkan seperti tokoh peran Kunti Tali Broto yang mana mengayomi masyarakat Jatim berdasarkan asas Pancasila," kata pelawak yang populer sebagai pengagum Gus Dur itu.

Kunti digambarkan mempunyai sifat belas kasih, suka menolong kepada semua orang tanpa membeda-bedakan. Juga sebagai ibu yang mempunyai tanggung jawab dalam mendidik Pandawa menjadi ksatria pinandita,  berpengetahuan luas dan berbudi luhur.

Nah, saat adegan limbukan, Gubernur tampil berdialog santai bersama Cak Kirun dan Cak marwoto. Sat itulah Gubernur menyapa ribuan masyarakat yang hadir sekaligus

Menurut , seni kulit bukan hanya digelar untuk menghibur. Tapi sarat pesan moral dan etika dalam kehidupan. Sehingga mampu mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

“Untuk itu, upaya pelestarian harus terus dilakukan,” kata .

Wayang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 7 November 2003 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga. Penetapan kembali masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO per tanggal 4 November 2008 di Istanbul Turki.

Menurut , pengakuan UNESCO pada menjadi prestasi membanggakan bagi Indonesia. Hal ini juga menempatkan pada posisi yang tepat sebagai alat yang kuat untuk mempromosikan, melestarikan dan memahami warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO