TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pembekuan Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban oleh Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) ternyata berbuntut panjang. Terbaru, dari investigasi yang dilakukan Kemenristekdikti, ternyata UNIROW pernah mengeluarkan ijazah palsu. Sontak, hal ini mengagetkan mahasiswa-mahasiswa UNIROW.
Penemuan baru oleh Kemenristekdikti ini membuat mahasiswa ketar ketir, terutama mahasiswa tingkat akhir. Mereka takut ijazah yang dikeluarkan oleh kampus kelak tidak jelas keabsahannya. (Baca juga: Status UNIROW Tuban Nonaktif, Ini Tanggapan Rektor Hadi Tugur)
Baca Juga: Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
“Sedih, takut ijzahnya tidak laku karena kampusnya dibekukan,” ungkap Heny, mahasiswa semester 8 Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonom UNIROW Tuban yang kini sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi saat ditemui BANGSAONLINE.com, Minggu (12/7) siang.
Pembekuan kampus dan ditemukannya ijazah palsu tidak hanya membuatnya sedih. Ia juga mengatakan bahwa dibekukannya kampusnya ini membuat dirinya dan mahasiswa semester akhir yang lain menjadi patah semangat dalam mengerjakan skripsi. Mereka takut ijazah yang dikeluarkan UNIROW tidak memiliki legalitas dan dipertanyakan keabsahannya.
“Teman-teman yang lain juga ikut sedih, selain mikir tugas skripsi juga mikir kampus yang kondisinya saat ini sedang dibekukan,” tambahnya.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
Heny juga bercerita bahwa dirinya tidak berani wadul ke orang tua terkait kasus ini. Sebab, uang yang sudah dikeluarkan untuk biaya kuliah berasal dari orang tua. Yang lebih menyakitkan, ia mengaku dicela dan diolok-olok oleh banyak teman sebayanya akibat pembekuan terhadap UNIROW ini. (Baca juga: BEM Diminta Aktif Soal Kasus UNIROW)
“Gak berani bilang orang tua, soale takut dimarahin. Selain itu, juga sering ditanyai teman bahkan, dicela karena kondisi kampus saat ini sedang nonaktif,” keluhnya.
Sementara mahasiswa UNIROW lain, Fakhrudin asal Prodi Sastra dan Bahasa Inodonesia kepada BANGSAONLINE.com juga mengaku resah terhadap situasi yang membelit kampusnya saat ini. Ia pun berharap agar pihak kampus UNIROW segera melakukan pembenahan. Ia meminta Hadi Tugur yang duduk sebagai rektor untuk bersikap tegas dalam menyelesaikan persoalan ini. “Jangan buat kami sedih atas persoalan pembekuan ini, kami minta kepada rektor (Hadi Tugur, red) untuk segera menyeleaikan masalah ini,” harapnya.
Baca Juga: Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia
Terpisah, Rektor UNIROW Tuban, Hadi Tugur ketika dikonfirmasi mengenai hal itu mengungkapkan bahwa saat ini pihak kampus sudah berkoordinasi dengan DIKTI terkait tudingan ijazah palsu yang dikeluarkan UNIROW. Bahkan, ia mengaku sudah menyetorkan 30 daftar nama mahasiswa dengan melampirkan NPM guna melakukan pembuktian. “Terkait tudingan ini, besok hari Senin kami akan berkoordinasi dan rapat dengan kopertis,” akunya. (Baca juga: Rektor UNIROW Tuban Diminta Taati Aturan Menristek)
Akhir-akhir ini Menristekdikti sedang gencar menyelidiki beredarnya ijazah palsu yang sudah dikeluarkan perguruan tinggi. Dari hasil penyelidikan tersebut, tim dari Menristekdikti menemukan ada tiga Universitas di Jawa Timur yang dibekukan karena terbukti mengeluarkan ijazah palsu. Dari ketiga kampus tersebut daftar nama yang tercatut salah satunya adalah UNIROW Tuban. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News