TARAKAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Tabligh Akbar Muslimat NU Tarakan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-95, Senin (18/12/2023). Di hadapan ribuan anggota Muslimat NU Tarakan yang hadir, ia berharap para ibu-ibu Muslimat NU akan menjadi kekuatan moderasi dan persatuan bangsa di antara seluruh elemen Bangsa.
Hal tersebut karena ibu-ibu Muslimat NU dinilai bisa membangun moderasi dan toleransi sesuai konsep pemahaman Ahlussunnah wa jama'ah yang meliputi At Tawassuth (moderat); at tasamuh (toleran) at tawazun (keseimbangan) serta i'tidal (adil).
BACA JUGA:
- Pastikan Maju Kembali di Pilkada 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
"Maka saya berharap bahwa fungsi Muslimat NU sebagai organisasi sosial keagamaan menjadi elemen yang bisa membangun moderasi dan toleransi ini akan terus bisa dibangun. Itulah kenapa kami hadir di sini karena kekuatan Muslimat NU sesungguhnya sebagai penguat bagaimana perempuan bisa jadi juru damai di semua lini," katanya.
Ia menyatakan, Hari Ibu diinisiasi oleh semangat perempuan untuk membersatukan ibu-ibu di Indonesia dengan kekuatannya yakni persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu harus diingat bahwa kapanpun, ibu-ibu harus jadi kekuatan pemersatu bangsa karena para ibu memiliki kekuatan untuk itu.
"Muslimat NU ini merupakan organisasi yang anggotanya kurang lebih 32 juta orang di Indonesia. Kemudian juga ada anggota Muslimat NU di 12 Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) di berbagai negara. Maka ibu-ibu Muslimat NU punya kekuatan untuk jadi pemersatu dan juru damai," katanya.
"Selamat Hari Ibu, semoga para ibu selalu dirahmati Allah SWT. Semoga Allah melimpahkan keberkahan, keselamatan, kesuksesan bagi anak-anak kita, menjaga keluarga kita dan Allah ampuni dosa-dosa kita," imbuhnya.
Terkait perdamaian ini, bahkah Khofifah pada Agustus lalu menerima penganugerahan Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International. Minhaj ini merupakan organisasi Islam internasional yang berdiri sejak tahun 1980 dengan keanggotaan dari 93 Negara di seluruh dunia.
"Alhamdulillah kami mendapat penghargaan sebagai perempuan yang bergerak untuk membangun perdamaian di berbagai lini," kata Khofifah.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini turut diserahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dari PW Muslimat NU Kaltara dan PC Muslimat NU Tarakan. Bantuan tersebut masing-masing sebesar Rp25 juta atau total Rp50 juta.
Terkait bantuan ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa sebelumnya pada tahap pertama Muslimat NU telah menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi Palestina sebesar Rp766,5 juta. Bantuan tersebut diserahkan melalui LAZISNU.
"InsyaAllah nanti tahap kedua akan kembali kami serahkan pada 20 Desember mendatang melalui LAZISNU. Untuk tahap kedua ini sudah terkumpul sekitar Rp1,7 miliar. Kalau ditambah Rp50 juta dari Kaltara dan Tarakan ini maka sudah sekitar Rp1,75 miliar," katanya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada para ibu-ibu Muslimat yang hadir tidak hanya dari PC Muslimat Tarakan tapi juga dari PC Muslimat lain yang ada di Kaltara. Ia berharap pertemuan ini memberikan penguatan silaturahmi yang akan memberikan keberkahan sehat, manfaat, dan barokah.