PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim menyalurkan bantuan permodalan kepada 1.108 masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024). Derma diserahkan oleh Gubernur Khofifah kepada para KPM (keluarga penerima manfaat) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari P-APBD Pemprov Jatim tahun anggaran 2023. Masing-masing KPM menerima bantuan sebesar Rp1,5 juta yang diberikan secara transfer dari rekening Bank Jatim.
Baca Juga: Silaturahmi Jelang Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Puji Presiden Prabowo
"Bantuan ini dari P-APBD Pemprov Jatim tahun lalu. Totalnya Rp1,662 miliar yang dibagi untuk 1.108 KPM dengan bantuan masing-masing Rp1,5 juta," ujarnya.
Bantuan yang diberikan warga sangat miskin di Kabupaten Pasuruan merupakan bantuan stimulan yang dipersiapkan Pemprov Jatim bagi kota/kabupaten yang belum mengalokasikan anggaran khusus warga sangat miskin pada 2023.
Baca Juga: Pemprov Jatim Siap Laksanakan Program MBG
Novi menyatakan, para KPM penerima bantuan adalah mereka-mereka yang belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah seperti PKH (program keluarga harapan), bantuan beras, dan lainnya.
Selain itu, lanjut Novi, para KPM penerima bantuan juga sudah terverifikasi sesuai dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) masing-masing kota/kabupaten yang kemudian diusulkan ke Dinsos Jatim.
"Tidak ada yang dobel penerima manfaat. Mereka ini belum pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah kota atau kabupaten. Makanya dialokasikan oleh Ibu Gubernur melalui P-APBD," paparnya.
Baca Juga: Sukses Lakukan Pemisahan Kembar Siam Asal Ngawi, Pj Gubernur Jatim Puji Konsistensi RSUD Dr Soetomo
Sementara itu, Khofifah menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada warga miskin ekstrem di Kabupaten Pasuruan terbukti menjadi stimulan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dalam artian merubah yang tadinya miskin ekstrem menjadi tidak miskin ekstrem lagi.
"Bantalan sosial seperti ini jadi format yang sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah, Supaya tidak jadi jamilah dan sadikin lagi. Sakit sedikit miskin," ucapnya.
Di Jawa Timur, angka kemiskinan ekstrem di tahun 2020 sebanyak 4,4 juta orang. Sedangkan hingga september 2023 lalu, persentasenya sudah turun drastis hingga menyisakan 0,82 persen.
Baca Juga: Peringati Bulan K3 2025, Khofifah: Momentum Penguatan SDM dan Tingkatkan Produktivitas
"Angka kemiskinan ekstrem di Jatim sudah mendekati nol di tahun ini. Mudah-mudahan sesuai dengan target yang diharapkan Presiden Jokowi, Jatim nol persen kemiskinan ekstrem tahun 2024," urai Khofifah.
Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang begitu peduli dengan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Khususnya warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
"Terima kasih atas kepedulian Ibu Gubernur yang berjuang keras untuk bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jatim, termasuk di Kabupaten Pasuruan sampai nol persen di tahun 2024 mendatang," katanya. (maf/par/dev/mar)
Baca Juga: Khofifah Tinjau Pelaksanaan MBG Perdana Jenjang Pendidikan Menengah di Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News