Tapi Sahabat Imran ibn Hashin langsung menegur para sahabat yang membezuk itu. ”Kenapa kalian menangis. Jika Tuhan rela dengan sakit saya ini, maka saya juga rela. Janganlah air mata kalian mengganggu kerelaan saya kepada-Nya,” kata Sahabat Imran Ibn Hashin.
Manusia sabar macam ini, kelak surganya VVIP.
Ada yang diuji dengan kenikmatan, sehat, rejeki berlimpah, pangkat tinggi, terhormat di masyarakat. Wah, justeru ini yang lebih berbahaya. Ujian macam ini yang membuat kebanyakan orang terlena dan bahkan ada yang malah merasa disanjung Tuhan. Padahal, tujuan ujian ini agar manusia lebih bisa bersyukur.
Kebalikan dengan mereka yang diuji tidak enak, agar bersabar. Dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa manusia lebih bisa bersabar dan banyak yang lulus ketika diuji Tuhan dengan ujian tidak enak, “bi al-syarr”.
Beberapa hamba-Nya malah mendekat dengan ujian in, malah meningkat kualitas taqwanya.
Tidak sama dengan mereka yang diuji dengan ujian enak, “al-khair”, umumnya tumbang dan tidak lulus. Tanda seseorang yang tidak lulus diuji enak, antara lain: apabila kekayaan tersebut dijadikannya aset pamor dan kebanggaan. Termasuk untuk membeli barang-barang mewah, mubadzir yang tidak ada manfaatnya menurut agama. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News