Jagal Sapi Minta Dispensasi, DP3 Sidoarjo: Tak Mau, Silahkan Pindah ke Surabaya dan Pasuruan

Jagal Sapi Minta Dispensasi, DP3 Sidoarjo: Tak Mau, Silahkan Pindah ke Surabaya dan Pasuruan Petugas dari Sapol PP melakukan penutupan dengan memasang papan pengumuman. Foto: khumaidi/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kendati Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang terletak di Desa Ngelom RT 4 RW 4 Kecamatan Taman sudah ditutup oleh Pemkab Sidoarjo, Sabtu (01/08) tadi, namun para jagal sapi masih enggan direlokasi ke RPH Krian. Alasannya, tempat RPH Krian terlalu jauh serta daging sapi yang telah disembelih akan tak lagi segar jika terlalu lama menumpuk. Untuk itu, mereka minta dispensasi 1-2 bulan karena mereka akan membuat RPH Mandiri yang rencananya berada di Desa Kalijaten, Kecamatan Taman.

Salah satu jagal RPH Ngelom, Supriadi (46) mengaku tak bisa berbuat apa-apa setelah Sat Pol PP melakukan penutupan. Dia hanya bisa berharap agar Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) Sidoarjo memberi tenggang waktu 1 sampai 2 bulan agar RPH Ngelom tak ditutup.

“Rencananya, kami akan membuat RPH Mandiri di Desa Kalijaten. Untuk mewujudkan rencana ini, kami meminta tenggang waktu 1 sampai 2 bulan untuk mengurus segala sesuatunya. Sambil menunggu waktu, kami berharap masih bisa menggunakan RPH ngelom ini,” pintanya dengan nada serius, Sabtu (1/8).

Sementara itu, Kabid Peternakan DP3 Sidoarjo drh Bambang Erwanto kepada wartawan menyatakan pihaknya menolak permintaan para jagal tersebut. Sebab, RPH Ngelom tersebut sudah tidak layak lagi digunakan. Saat ini, pihaknya mengupayakan bisa membuat RPH di Puspa Agro.“Kami masih mengupayakan agar di Puspa Agro bisa ditempati sebagai RPH. untuk sementara, para jagal kami minta agar pindah ke RPH Krian. Kalau mereka tidak mau, ya tidak apa-apa. Silahkan pindah ke Surabaya atau Pasuruan sana,” tukasnya. (kmd/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO