Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024

Cawe-Cawe Jokowi Jilid II,  Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024 Presiden Jokowi. Foto: BPMI Setpres

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Protes keras dan massif – terutama dari tokoh-tokoh nasional dan guru besar -tampaknya dianggap angin lalu oleh Presiden . Buktinya, setelah cawe-cawe soal Pilpres – yang seharusnya dia netral – kini disebut cawe-cawe lagi soal Pilgub . Ini berarti cawe-cawe jilid II bagi .

bahkan disebut berusaha menjegal Anies Baswedan yang belakangan menyatakan maju untuk Pilgub . melakukan penjegalan itu setelah ia mengetahui hasil beberapa lembaga survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas Anies sangat tinggi – hampir 40 % - dalam Pilgub .

Presiden yang lima bulan lagi bakal lengser mengumpulkan para pimpinan partai politik koalisi pengusung Prabowo-Gibran untuk merintangi Anies Baswedan. Setelah mengumpulkan para pimpinan partai politik, memanggil , mantan Gubernur Jawa Barat yang kini bergabung dengan Golkar.

dikabarkan mendorong maju dalam Pilgub . Harapannya, Anies kalah melawan RK, panggilan .

Namun realistis. dikabarkan tak punya keberanian melawan Anies setelah melihat hasil survei yang elektabilitas Anies cukup tinggi.

Hasil survei sejatinya menempatkan RK pada peringkat dua setelah Anies Baswedan. Tapi selisihnya sangat jauh. Dua digit alias belasan persen. Karena itu RK tidak siap untuk bertarung di Jakarta. Ia justeru memilih berlaga di Jawa Barat, povinsi yang pernah ia pimpin.

Nah, informasi cawe-cawe lagi dan melakukan penjegalan terhadap Anies itu adalah hasil investigas para wartawan Majalah Tempo yang tergabung Podcast Bocor Alus. Mereka adalah Francisca Christy Rosana, Hussein Abri Donggoran, dan Raymundus Rikan.

Dengan judul “Manuver untuk Mendukung dan Merintangi Anies Baswedan” tiga wartawan Tempo itu berbincang dan membagi informasi hasil investigasinya sambil bergurau.

Yang menarik, menurut hasil investigasi para wartawan Tempo itu, kini PDIP juga melirik Anies Baswedan untuk Pilgub . Padahal saat PDIP mesra dengan Presiden , mereka menjadikan Anies Baswedan sebagai musuh bersama.

DPD PDIP bahkan telah mengambil keputusan resmi untuk mendukung Anies. Alasannya sangat masuk akal. Gara-gara memusuhi Anies Baswedan, PDIP kehilangan 9 kursi DPRD pada Pileg 2024 lalu.

Celakanya, 9 kursi PDIP itu terdistribusi ke parpol-parpol pendukung Anies. Yaitu Nasdem (11 kursi), PKB (10 kursi) dan PKS (18 kursi). PDIP yang pada Pemilu 2019 menjadia partai pemenang, pada Pemilu 2024 ditumbangkan oleh PKS. PDIP hanya dapat 15 kursi pada Pileg 2024 lalu.

Padahal pada Pileg 2019 PDIP meraih 24 kursi DPRD . Otomatis kini PKS menjadi partai pemenang di .

Lalu bagaimana respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanggapi usulan DPD PDIP Jakarta agar DPIP mendukung Anies Baswedan dalam Pilgub . Masih belum memberikan pernyataan resmi.

Namun, apapun respons Mega, peristiwa politik itu menunjukkan bahwa ketokohan Anies Baswedan sangat kuat di Jakarta. Karena sikap DPD PDIP DKI itu adalah merupakan aspirasi arus bawah.

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO