Lestarikan Songket Silungkang, Semen Padang Kembangkan Wisata Kampung Songket di Sawahlunto

Lestarikan Songket Silungkang, Semen Padang Kembangkan Wisata Kampung Songket di Sawahlunto Anita Dona Asri (kiri) memberikan edukasi dan pelatihan menenun bagi Ibu-Ibu di desanya untuk melestarikan songket silungkang yang dapat menjadi sumber ekonomi bagi keluarga. Foto: Ist.

"Sekarang saya memiliki teamwork profesional sebanyak 29 orang yang telah memiliki kemampuan menenun sejak usia remaja. Produk yang ditawarkan juga bermacam-macam, dari kain, sarung, kemeja pria dan gaun wanita, dengan harga bervariasi mulai dari Rp400 ribu-Rp3,5 juta. Untuk pembelian dapat dilakukan di galeri Dolas Songket atau melalui media sosial dan marketplace. Alhamdulillah, per bulannya rata-rata ada 120 item terjual dengan peningkatan omzet sebesar 65% dibandingkan awal usaha," ungkap Dona.

Pencapaian ini tidak lantas membuatnya lupa akan impiannya untuk membuat desanya sebagai destinasi wisata kampung songket.

"Di desa saya ada sekitar 15 penenun lainnya dan kami intens berkomunikasi. Saya ingin songket silungkang dikenal lebih luas lagi hingga mancanegara. Dalam pikiran saya, wisatawan yang berkunjung ke desa kami nantinya tidak hanya membeli songket, tetapi juga bisa mencoba menenun songket. Menurut saya itu akan memberikan kesan mendalam," harap Dona.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Impiannya tersebut mendapat dukungan dari , perusahaan semen tertua di Indonesia kebanggaan masyarakat Minang dan Bangsa Indonesia.

Sejak menjalin komunikasi dengan pada akhir 2023, sejumlah bantuan telah diberikan oleh untuk mendukung pengembangan Dolas Songket, seperti pelatihan membuat desain songket berbasis digital pada Maret 2024.

"Pelatihan yang diadakan sangat membantu dan membuat waktu pembuatan desain menjadi sangat cepat, dari yang awalnya butuh 7 hari dengan cara manual menjadi hanya 3 jam saja. Selain itu, kami juga mendapat bantuan komputer dan mesin printing. Terima kasih banyak dan . Semoga terus maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat, ucap Dona.

Sementara itu, Corporate Secretary , Vita Mahreyni, mengatakan salah satu fokus dalam menyusun dan menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) adalah dengan mengoptimalkan potensi sumber daya dan kearifan lokal, serta isu strategis pada suatu daerah, sehingga dapat menciptakan nilai dan manfaat secara berkelanjutan.

"Pengembangan kampung Dolas Songket yang dilakukan oleh adalah langkah strategis yang sejalan dengan semangat keberlanjutan untuk menjaga eksistensi songket silungkang sebagai warisan budaya bangsa agar tetap lestari dan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Vita Mahreyni, Sabtu (22/6/2024).

"Dengan pendampingan secara menyeluruh akan melahirkan penenun-penenun andal yang mampu membawa songket silungkang ke kancah global dan mengharumkan nama Indonesia," pungkasnya. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO