SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang menyampaikan beberapa pelanggaran dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2024, di antaranya penggunaan joki dan petugas tidak memakai atribut.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Moh. Karimullah mengaku belum menerima laporan terkait persoalan tersebut.
BACA JUGA:
- Presiden Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Baik Pascapemberhentian Hasyim Asy'ari
- KPU Kota Kediri Gelar Rakor dan Sosialisasi Persiapan Pilkada 2024
- Dukung Irsyad Yusuf di Pemilu 2024, Eks Kepala Dikdisbud Kabupaten Pasuruan Disanksi KASN
- Sukseskan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Mojokerto Gelar Media Gathering
"Jadi, misalkan ada laporan dari Bawaslu, baru kita tindaklanjuti," ucapnya saat dialog interaktif dengan RRI Sampang, Kamis (4/7/2024).
Karim juga mengingatkan kepada seluruh pantarlih di daerahnya untuk menggunakan seragam dan atribut lengkap saat melakukan coklit dan membawa dokumen yang diperlukan.
Selain itu, pantarlih juga harus memperhatikan kode-kode dalam formulir daftar pemilih terkait pemilih tidak memenuhi syarat.
Seperti pemilih yang telah meninggal dunia, data ganda, pindah domisili, dan lainnya.
Di sisi lain, ungkap Karim, ketidakstabilan jaringan internet masih menjadi kendala dalam proses pencoklitan melalui aplikasi e-coklit.
Oleh karena itu, pihaknya meminta para pantarlih untuk mengutamakan pencoklitan secara manual. Setelah itu, melakukan e-coklit di lokasi yang jaringan internetnya stabil (van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News