SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menyambut baik inisiasi kegiatan West Sumatera Investment Forum 2024 yang diselenggarakan Pemprov Sumatera Barat di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, kegiatan ini semakin meningkatkan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sumatra Barat.
BACA JUGA:
- Khofifah-Emil Dinobatkan Ibuk Bapak Perangkat Desa se-Jatim
- Info BMKG: Cuaca Jatim Cerah dan Terlihat Hujan di Wilayah ini, Bagaimana Surabaya?
- Dibuka Presiden Jokowi, Pj Gubernur Jatim Hadiri Pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda
- Info BMKG: Senin 9 September 2024 Surabaya Cerah dan Potensi Hujan di Wilayah ini
Mulai dari membuka peluang investasi baru, meningkatkan volume perdagangan serta memperkuat hubungan kerjasama di bidang ekonomi dan pariwisata antarkedua provinsi.
"Kami mengharapkan kegiatan misi dagang dari Pemprov Sumbar di Jatim agar perekonomian kedua daerah bisa berkembang dan tumbuh bersama secara inklusif. Sehingga masyarakat di kedua wilayah semakin sejahtera," kata Adhy.
Lebih lanjut, dalam kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy tersebut, Pj Gubernur Adhy menjelaskan bahwa Jatim merupakan lokomotif perekonomian nasional dengan menyumbang sebesar 14,4 persen pembentuk PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2024.
"Diikuti dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen dan PDRB Jatim terbesar kedua se-Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25 persen dari PDRB Pulau Jawa," jelasnya.
Capaian realisasi investasi Jatim pada TW I tahun 2024 pun cukup impresif yaitu mencapai Rp 36,2 T. Angka ini secara y-o-y meningkat 20,7 persen dibandingkan TW I 2023.
Capaian realisasi investasi Jatim, katanya, didominasi oleh 5 sektor, yakni sektor pertambangan Rp 7,13 triliun, sektor transportasi gudang dan telekomunikasi Rp 4,88 triliun, industri makanan Rp 4,64 triliun, sektor perumahan, industri dan perkantoran Rp 2,96 triliun serta industri logam dasar, barang logam bukan mesin serta peralatan Rp 2,93 triliun.
"Jawa Timur juga memiliki Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk ditawarkan kepada investor. IPRO terdiri dari 4 sektor, yakni infrastruktur, manufaktur, properti dan pariwisata," tuturnya.