BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Universitas Trunojoyo Madura menerima 4.472 mahasiswa baru (maba) pada tahun 2024. Mereka berasal dari 29 provinsi di Indonesia, mulai Aceh hingga provinsi ujung timur, Papua.
Tidak hanya itu, ada juga 125 mahasiswa asing dari 20 negara, termasuk dari Pelestina.
Baca Juga: Diskusi Bareng Wamen Giring Ganesha, Khofifah Rekomendasikan Pengembangan Area Majapahit di Trowulan
Rektor UTM, Dr. Safi, mengatakan tahun ini ada lebih dari 17 ribu calon mahasiswa yang mendaftar ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Sedangkan yang diterima sebanyak 4.472 mahasiswa, yakni melalui SNBP (jalur prestasi) sebanyak 1.773 mahasiswa, SNBT (jalur tes) 1.940 mahasiswa, jalur madiri (335 mahasiswa), dan sisanya diambil dari mandiri gelombang ke-2.
"Sebanyak 4.472 mahasiswa itu tersebar di Fakultas Ekonomi Bisnis (817 mahasiswa), Teknik (812), Ilmu Pendidikan (773), Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (602), Pertanian (415), Hukum (381) dan Keislaman (248)," ujar Safi saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Sakera 2024 dan Penutupan Dies Natalis UTM ke-23, di Gedung M. Noer UTM, Senin (5/8/2024).
Baca Juga: Bedah Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 74 Bersama Syekh Fadhil, Khofifah: Warga Jatim Sangat Antusias
Di hadapan ribuan maba, Safi menjelaskan bahwa saat ini UTM masuki usia ke 23 tahun.
"Riset-riset UTM lebih fokus pada pengembangan potensi Madura. UTM akan berkomitmen bagaimana Madura lebih maju dan berkembang, sehingga masyarakat Madura maju dan sejahtera," jelasnya kepada media.
Untuk mewujudkan itu, ia berharap kepada maba agar UTM berjuang dan semagat mewujudkan kesuksesan di kampus.
Baca Juga: Tinjau Peternakan di Pasuruan, Khofifah Tegaskan Pentingnya Proteksi Pasar Hewan saat Wabah PMK
Safi menekankan pentingnya pengembangan diri mahasiswa. "Di mana dalam proses belajar mahasiswa harus mampu memamfaatkan waktu dan kesempatan dalam perkuliahan di UTM," pesannya
I juga meminta kepada mahasiswa tidak gamang mengukir sejarah kesuksesan. "Karena banyak mahasiswa sukses dari titik nol. Berangkat dari titik nol bukan mustahil untuk mencapai kesuksesan, yang penting punya semangat," ungkapnya.
Dikatakan, Safi, dengan semangat yang tinggi, tidak ada yang mustahil untuk diraih.
Baca Juga: Hari Braille Sedunia, Khofifah: Momentum Peningkatan Hak Disabilitas Netra
"Susah berarti tidak bisa. Apa yang menjadikan keinginan akan terwujud, dengan catatan ada kemauan dan keingin dengan usaha yang keras," tambah Safi mengutip pernyataan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim periode 2019-2024 yang turut hadir dalam pembukaan PKKMB terseebut.
Sementara Khofifah yang hadir sebagai keynote speaker mengajak mahasiswa untuk kreatif, inovatif, dan membangun jejaring di era disrupsi yang sangat cepat.
Baca Juga: Resmikan RSIA Muslimat NU, Khofifah Berharap Dapat Membawa Berkah untuk Warga Tasikmalaya
"Inovasi berada di kampus, kampus harus menjadi pusat perubahan inovasi, dan mahasiswa baru harus mengambil peran terhadap inovasi kampus. Kita tidak boleh jadi penonton, kontribusi dalam berbagai sektor," ungkapnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News