Kali Brangkal di Mojokerto Tercemar, Polisi Cari Dalangnya

Kali Brangkal di Mojokerto Tercemar, Polisi Cari Dalangnya BERACUN - Seorang warga menunjukkan seekor ikan mati yang baru diambil dari sungai Miji yang berbusa. (gunadhi/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Hingga Rabu (26/8), biang limbah pencemar Sungai Brangkal masih misterius. Pasalnya hasil uji laboratoium terhadap sample air yang tercemar beberapa hari lalu masih belum diketahui.

“Sampai sekarang hasil lab sample air sungai Brangkal yang beberapa hari lalu tercemar, belum keluar. Sehingga belum diketahui kandungan bahan kimia apa saja yang mencemari sungai,” ungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup BLH kabupaten Mojokerto. M Zainul, kemarin (26/8).

Masih kata Zainul, kalau nanti hasilnya sudah keluar akan lansung ditindaklanjuti. “Kalau memang ada pelanggaran yang mengarah pada pelanggaran pidana, akan langsung dikoordinasikan dengan polisi,” cetusnya.

Dugaan kuat sementara, biang limbah pencemar sungai yang bermuara di Kali Brantas tersebut adalah dari sisa limbah gudang kosong di Jl Raya Brangkal Sooko yang terbakar beberapa waktu lalu. Sebab, sehari setelah gudang kosong yang di dalamnya terdapat dua tangki solar dan tetes itu terbakar, sungai Brangkal langsung berbusa putih dan menyebabkan ikan penghuninya mabuk bahkan mati. Polisi pun masih menunggu hasil uji lab air yang tercemar itu.

''Jika positif limbah itu berasal dari gudang kosong yang terbakar beberapa waktu lalu kita langsung bergerak melakukan penangkapan terhadap pemilik lama gudang,'' ujar sumber di Polsek Sooko. (Baca juga: -hangus-dilalap-api" style="background-color: initial;">Gudang Solar di Sooko Mojokerto Hangus Dilalap Api)

Seperti diketahui, aliran Sungai Sinoman di Kelurahan Miji, Kota Mojokerto yang merupakan terusan dari Sungai Brangkal tercemar beberapa waktu lalu. Berbagai jenis ikan seperti mujair, gabus dan patin mati karenanya. Apalagi, limbah berbusa dan baunya juga sangat menyengat.

Menurut Lukman (27) salah satu warga, air sungai Sinoman berbusa diketahui sejak 16 Agustus lalu. Menurutnya, mayoritas warga memprediksi ada pembuangan limbah dari tangki-tangki di Sungai Brangkal.

Selain ikan-ikan pada mati, air yang sebelumnya digunakan warga untuk mencuci baju dan mandi tidak bisa digunakan karena berbusa dan baunya menyengat. Biasanya aliran Sungai Brangkal tersebut digunakan warga untuk memancing. Selama ini, sungai Brangkal ini dikelola oleh UPTD/Pengamat Brangkal dibawah Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur.

Ironisnya, dari pencemaran aliran sungai, Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mengaku tidak mengetahui jika Sungai Brangkal tercemar limbah. KLH Mojokerto mengaku baru akan menerjunkan tim untuk mengetahui penyebab pencemaran tersebut.

Kepala KLH Kota Mojokerto, Nurhariadi mengaku, pihaknya baru mendengar kabar tersebut dan belum ada laporan masuk sehingga belum ada action untuk mengatasi pencemaran. "Kami akan menurunkan staf yang membidangi yakni analisa dan pengawasan ke lapangan untuk mengetahui apa yang terjadi," ujarnya. (gun/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO