BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Meski DPR RI membatalkan pengesahan RUU Pilkada, ribuan mahasiswa dari UTM, Unair, ITS, STAIS, Umaha, Polinema, UMS, UINSA, PENS, UHT, dan elemen masyarakat, tetap menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jatim, Jumat (23/8/2024).
Kedatangan mereka untuk memastikan bahwa putusan MK masuk dalam PKPU.
BACA JUGA:
- Gandeng Anggota DPR RI, BPN Kabupaten Probolinggo Bagikan Sertifikat dan Gelar Sosialisasi
- Peringatan Darurat! Tak Cukup Berdoa, Indonesia Perlu Pembangkangan Sipil dan Boikot Pilkada 2024
- Terima Kunker Komisi X DPR RI, Adhy Karyono Jabarkan Prestasi dan Tantangan Pendidikan di Jawa Timur
- KPU Kabupaten Kediri Pastikan Syarat Pencalonan Kepala Daerah Sesuai Putusan MK
Sebelum tiba di Gedung DPRD Jatim, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sempat melakukan orasi di tengah-tengah Jembatan Suramadu sekira pukul 10.30 WIB.
"Waspada manuver DPR dan Jokowi usai RUU Pilkada batal disahkan," ujar Presiden BEM UTM Bangkalan, Moh. Anis Anwari, dalam orasinya.
Anis menegaskan aksi ini tetap harus digelar untuk mengawal dan memastikan DPR RI benar-benar membatalkan sidang pengesahan RUU Pilkada.
Ia menyampaikan bahwa mahasiswa kecewa dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi bukan hanya merusak demokrasi, namun juga meruntuhkan konstitusi.
"Konstitusi menjadi barang mainan. Demi keluarga, Joko Widodo bisa melakukan apa saja sesuai nafsu politiknya," cetusnya.