SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bayi berjenis laki-laki ditemukan di sekitar Jalan Gatotan, Bubutan. Tepatnya di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Putra Imanuel (LKSAPI), Jalan Gatotan No. 34-36, Selasa (10/9/2024).
Kini, sang bayi dirawat oleh Dinas Sosial Jatim. Bayi tersebut ditemukan Subandi Emanuel bersama istrinya di pintu pagar LKSAPI, dan sang penemu adalah yang memimpin lembaga tersebut.
Baca Juga: Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku
“Sebenarnya tangisan itu sudah terdengar pada Selasa (10/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Tangisan itu terdengar oleh salah satu pengasuh lembaga. Namun dikira bayi tetangga sebelah,” Subandi, Rabu (11/9/2024).
Pukul 03.15 WIB kembali terdengar tangisan bayi semakin kencang. “Nah, pada waktu itu terdengar oleh saya dan istri saya sehingga kami mencari sumber suara tangisan bayi itu. Kami terkejut setelah melihat ada tas bertulisan McDonald’s (McD) yang berada di pinggir pagar besi sisi dalam teryata isinya bayi.”
Dengan temuan itu, pihaknya melaporkan ke Dinas Sosial dan Polsek Bubutan. Sang bayi itu kemudian dilakukan pemeriksan dan visum ke RSUD Soetomo. Hasil pemeriksan dinyatakan sang bayi sehat dan mempunyai keturunan Cina dengan NTT.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Begal Perempuan di Surabaya
“Jadi kemarin sempat diungkap bahwa bayi itu mempunyai keturunan darah warga Tionghoa terlihat dari jenis matanya. Sedangkan dari alis dan dagu identik dengan postur keturunan NTT,” ucap Subandi Emanuel.
Penemuan bayi yang diduga hubungan gelap dan dibuang itu membuat Polsek Bubutan melakukan penyelidikan siapa pelaku yang tega membujang bayi yang masih berusia 4 hari itu.
“Pelaku pembuangan bayi ini mengetahui lokasi sekitar. Hal itu terlihat saat membuang bayi tidak terekam CCTV meski pun di lokasi itu ada. Namun kita masih melakukan upaya mencari bukti rekaman CCTV di sekitar Jalan Gatotan,” kata Kapolsek Bubutan, Kompol Hendra Krisnawan.
Baca Juga: Begal Perempuan Sasar Driver Taksi Online di Surabaya
Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Bubutan Iptu Vian Wijaya mengatakan, untuk pegembangan kasus ini masih diselidiki dengan cara mencari CCTV sekitar lokasi. “Bila ada CCTV dan berhasil merekam wajah ataupun kendaraan yang digunakan pelaku, maka kami melakukan pengejaran secepatnya,” tutup Vian. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News