MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ini fenomena baru dalam perpolitikan Indonesia. Terutama dalam kontestasi politik Pilkada 2024 di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku membiayai secara full pencalonan putra sulungnya, Dr Muhammad Albarraa (Gus Barra), sebagai bupati Mojokerto, dengan uang pribadi. Namun Kiai Asep mengaku tak ingin uang yang telah dikeluarkan untuk biaya pemenangan Pilkada atau Pilbub itu dikembalikan.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
“Semua saya biayai dengan uang pribadi. Bukan APBD. Kalau dana APBD untuk biaya kampanye Pilkada hukumnya haram,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan ribuan relawan Barra-Rizal Kecamatan Mojoanyar di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Bendunganjati Pact Mojokerto, Selasa (17/9/2024) malam.
Gus Barra berpasangan dengan dr Muhammad Rizal Octavian, calon wakil bupati Mojokerto yang disingkat Mubarok. Muhammad Rizal Octavian adalah putra Dr Achmady, bupati Mojokerto 2000-2008.
Kiai Asep mengaku tak ingin uang yang dikeluarkan untuk biaya pemenangan Mubarok itu kelak dikembalikan. Artinya, Kiai Asep tidak ingin cari untung dari jabatan bupati dan wakil bupati yang telah dibiayai.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
“Sepeserpun saya tak ingin uang saya kembali, walau saya sudah mengeluarkan puluhan miliar,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu lantang.
Pernyataan Kiai Asep ini menarik. Karena umumnya calon bupati dan wakil bupati yang menang selalu mencari untung dari jabatannya, terutama untuk mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan saat konstestasi atau kampanye dan membayar rekom pada partai.
“Bagi saya mengeluarkan uang, walau puluhan miliar rupiah, untuk kemenangan Mubarok, sama dengan mengeluarkan kotoran di pagi hari, yang tidak saya harapkan kembali lagi, “ tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Menurut Kiai Asep, semua uang yang telah dikeluarkan untuk kemenangan Mubarok dianggap sedekah. “Karena itu, misalnya Mubarok melawan bumbung kosong pun, saya akan tetap mengeluarkan biaya untuk sedekah,” tegas Kiai Asep yang dijuluki kiai miliarder tapi dermawan itu.
Bagi Kiai Asep memperjuangkan kemenangan Mubarok adalah untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia yang telah dirintis oleh para pahlawan dan pejuang kemerdekaan, terutama para ulama dan kiai.
Karena itu, bagi Kiai Asep, berapa miliar pun tak pernah ia pikirkan untuk memperjuangkan Mubarok. “Saya akan marah kalau ada pengkhianat bangsa,” tegasnya.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Menurut dia, saat ini Mojokerto masih jauh dari cita-cita luhur kemerdekaan RI. Masih banyak kemiskinan, pengangguran, pendidikan rendah, belum maju, keadilan belum tegak dan penyakit sosial lainnya. Bahkan masih banyak korupsi, jual beli jabatan dan sebagainya.
“Karena itu kita harus berjuang untuk memerdekaan Mojokerto. Kita jangan takut memperjuangkan kebenaran. Kita jangan malu memperjuangkan kebenaran,” tegas ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
“Kita tak perlu meneteskan darah. Cukup meneteskan keringat untuk memenangkan Mubarok,” tambah Kiai Asep sembari minta agar para kordinator relawan, baik tingkat kecamatan maupun desa, semakin solid dan meningkatkan kerja serta merampungkan pendataannya sampai menang 90 %.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
“Kita harus menang 90 %. Dulu Pak Achmady menang 87 %,” tegas Kiai Asep.
Kiai Asep juga mengajak para relawan untuk memperjuangkan kemenangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.
Menurut Kiai Asep, semua serba mungkin, asal kita bekerja keras dan berdoa maksimal. Karena itu Kiai Asep minta semua relawan tak boleh kecil hati dalam memperjuangkan kebenaran.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Kiai Asep tampak penuh semangat. Saking semangatnya sampai ikut mengomando yel-yel.
Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 16.00 hingga pukul 19.30 WIB (jedah salat jemaah maghrib) hadir Gus Barra. Wakil Bupati Mojokerto itu mengungkapkan bahwa banyak keluharan dari para pengusaha terkait investasi di Mojokerto. Karena itu jika Gus Barra diberi amanah untuk memimpin Mojokerto berjanji akan mempermudah semua proses perizinan. Sehingga perusahaan yang mereka dirikan bisa menyerap tenaga kerja warga Mojokerto.
“PR kita membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” kata Gus Barra yang juga Ketua Yayasan Amanatul Ummah.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
Selain Kiai Asep dan Gus Barra, juga tampil Achmady untuk memberi semangat kepada relawan Barra-Rizal.
Juga para pimpinan partai politik pengusung dan pendukung Barra-Rizal. Mereka antara lain: Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, Demokrat, Perindo, Gelora, PKN, Ummat, Hanura, Garuda, dan PBB.
Pada sesi kedua tampil Gus Fahmi, adik Sa’dullah Syarofi (Gus Dulloh) yang menjadi calon wakil bupati dari calon bupati Ikfina Fahmawati dan Achmad Ruba’ie serta Malik Effendi.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News