Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali

Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali Ribuan relawan Mubarok dari Kecamatan Mojoanyar Mojokerto saat mendengarkan pengarahan di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Bendunganjati Pact Mojokerto, Selasa (17/9/2024) malam. Foto: bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ini fenomena baru dalam perpolitikan Indonesia. Terutama dalam kontestasi politik Pilkada 2024 di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku membiayai secara full pencalonan putra sulungnya, Dr Muhammad Albarraa (), sebagai bupati Mojokerto, dengan uang pribadi. Namun mengaku tak ingin uang yang telah dikeluarkan untuk biaya pemenangan Pilkada atau Pilbub itu dikembalikan. 

Baca Juga: Kampanye Simpatik Paslon Mubarok Tuai Dukungan dari Masyarakat Utara Sungai Mojokerto

“Semua saya biayai dengan uang pribadi. Bukan APBD. Kalau dana APBD untuk biaya kampanye Pilkada hukumnya haram,” kata Saifuddin Chalim di depan ribuan relawan Barra-Rizal Kecamatan Mojoanyar di Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Bendunganjati Pact Mojokerto, Selasa (17/9/2024) malam.

berpasangan dengan dr Muhammad Rizal Octavian, calon wakil bupati Mojokerto yang disingkat . Muhammad Rizal Octavian adalah putra Dr Achmady, bupati Mojokerto 2000-2008.

mengaku tak ingin uang yang dikeluarkan untuk biaya pemenangan itu kelak dikembalikan. Artinya, tidak ingin cari untung dari jabatan bupati dan wakil bupati yang telah dibiayai.

Baca Juga: Seru! 1.500 Relawan Bara-Rizal dan Khofifah Emil Ikuti Pelatihan Saksi di Tempat Abah Ghafur

“Sepeserpun saya tak ingin uang saya kembali, walau saya sudah mengeluarkan puluhan miliar,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu lantang.

Pernyataan ini menarik. Karena umumnya calon bupati dan wakil bupati yang menang selalu mencari untung dari jabatannya, terutama untuk mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan saat konstestasi atau kampanye dan membayar rekom pada partai.

“Bagi saya mengeluarkan uang, walau puluhan miliar rupiah, untuk kemenangan , sama dengan mengeluarkan kotoran di pagi hari, yang tidak saya harapkan kembali lagi, “ tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Baca Juga: Pasangan Mubarok Terus Tebarkan Kebaikan ke Pasar-Pasar di Kabupaten Mojokerto

Menurut , semua uang yang telah dikeluarkan untuk kemenangan dianggap sedekah. “Karena itu, misalnya melawan bumbung kosong pun, saya akan tetap mengeluarkan biaya untuk sedekah,” tegas yang dijuluki kiai miliarder tapi dermawan itu.

Bagi memperjuangkan kemenangan adalah untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia yang telah dirintis oleh para pahlawan dan pejuang kemerdekaan, terutama para ulama dan kiai.

Karena itu, bagi , berapa miliar pun tak pernah ia pikirkan untuk memperjuangkan . “Saya akan marah kalau ada pengkhianat bangsa,” tegasnya.

Baca Juga: Paslon Mubarok Gemakan Kemenangan saat Sapa Warga di Sejumlah Desa Kecamatan Gedeg Mojokerto

Menurut dia, saat ini Mojokerto masih jauh dari cita-cita luhur kemerdekaan RI. Masih banyak kemiskinan, pengangguran, pendidikan rendah, belum maju, keadilan belum tegak dan penyakit sosial lainnya. Bahkan masih banyak korupsi, jual beli jabatan dan sebagainya.

“Karena itu kita harus berjuang untuk memerdekaan Mojokerto. Kita jangan takut memperjuangkan kebenaran. Kita jangan malu memperjuangkan kebenaran,” tegas ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

“Kita tak perlu meneteskan darah. Cukup meneteskan keringat untuk memenangkan ,” tambah sembari minta agar para kordinator relawan, baik tingkat kecamatan maupun desa, semakin solid dan meningkatkan kerja serta merampungkan pendataannya sampai menang 90 %.

Baca Juga: Dibekali Kacang Sangrai, Posko Pemenangan Barra-Rizal-Khofifah-Emil Satu Paket, Masif sampai Desa

“Kita harus menang 90 %. Dulu Pak Achmady menang 87 %,” tegas .

juga mengajak para relawan untuk memperjuangkan kemenangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.

Menurut , semua serba mungkin, asal kita bekerja keras dan berdoa maksimal. Karena itu minta semua relawan tak boleh kecil hati dalam memperjuangkan kebenaran.

Baca Juga: Kibarkan Semangat Kemenangan, Pasangan Mubarok Kampanye Simpatik ke Sejumlah Desa di Kecamatan Ngoro

tampak penuh semangat. Saking semangatnya sampai ikut mengomando yel-yel.

Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 16.00 hingga pukul 19.30 WIB (jedah salat jemaah maghrib) hadir . Wakil itu mengungkapkan bahwa banyak keluharan dari para pengusaha terkait investasi di Mojokerto. Karena itu jika diberi amanah untuk memimpin Mojokerto berjanji akan mempermudah semua proses perizinan. Sehingga perusahaan yang mereka dirikan bisa menyerap tenaga kerja warga Mojokerto.

“PR kita membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” kata yang juga Ketua Yayasan Amanatul Ummah.

Baca Juga: Kiai Asep Hadiri Kampanye Pasangan Mubarok di Pasar Sedati

Selain dan , juga tampil Achmady untuk memberi semangat kepada relawan Barra-Rizal. 

Juga para pimpinan partai politik pengusung dan pendukung Barra-Rizal. Mereka antara lain: Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, Demokrat, Perindo, Gelora, PKN, Ummat, Hanura, Garuda, dan PBB.

Pada sesi kedua tampil Gus Fahmi, adik Sa’dullah Syarofi (Gus Dulloh) yang menjadi calon wakil bupati dari calon bupati Ikfina Fahmawati dan Achmad Ruba’ie serta Malik Effendi.

Baca Juga: Kampanye ke Ngoro, Gus Barra-Kiai Asep Beber Program Demi Wujudkan Mojokerto, Maju, Adil, dan Makmur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO