Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur mendampingi Presiden meresmikan produksi pabrik pengolahan hasil tambang (smelter) PT. (PTFI) di Kab. , Senin (23/09/2024).

Peresmian ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Pj. Gubernur Adhy.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium

Usai peresmian, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa adanya smelter Freeport di dapat menciptakan bagi masyarakat di Jatim khususnya warga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) .

"Keberadaan smelter ini akan menciptakan sehingga kita optimis akan mendongkrak perekonomian masyarakat, baik maupun ," ujarnya.

Hal ini terjadi karena secara ekonomi nilai investasi kumulatif dari smelter yang dibangun di atas lahan seluas 104 hektar ini mencapai USD3,7 miliar atau setara dengan Rp58 triliun.

Baca Juga: Info BMKG Selasa 24 September: Cuaca Jatim Sebagian Hujan Ringan, Bagaimana Surabaya?

Selain itu pula, sektor industri merupakan penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di dengan kontribusi sebesar 31,54 persen, diikuti sektor perdagangan sebesar 19,01 persen.

Khusus industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya, telah memberikan realisasi investasi terbesar ketiga di dengan nilai investasi Rp14,3 triliun, baik dari Penanaman Modal Asing () dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Tak hanya dari sisi investasi, Adhy menyebut dari segi lapangan pekerjaan pun ikut berdampak. Adapun tenaga kerja pembangunan smelter secara kumulatif telah menyerap sekitar 40 ribu orang.

Baca Juga: Target Beroperasi Nataru Besok, Kanwil Kemenkumham Jatim Bangun 29 Autogate di Bandara Juanda

Komposisi tenaga kerja pembangunan PTFI secara keseluruhan adalah 99 persen pekerja dari Indonesia dimana 70 persen di antaranya dari wilayah .

"Artinya ini membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Jatim khususnya warga di sekitar smelter," umgkapnya.

Dampak berikutnya adalah pajak. Dari segi pajak, kata Adhy, setidaknya akan ada pertambahan dua jenis pajak akibat dari pembangunan smelter tersebut.

Baca Juga: Pj Adhy Karyono Serahkan Hadiah Sayembara Logo di Kick-Off Rangkaian Hari Jadi ke-79 Jatim

Pertama adalah pajak mineral bukan logam dan bantuan (MBLB) serta yang kedua adalah pajak air permukaan dan air tanah.

Untuk pajak MBLB, ketika smelter beroperasi, sokongan bahan baku seperti batu gamping, dolomit dan pasir kuasa sangat diperlukan. Adapun bahan baku tersebut, diambil dari wilayah , Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.

Sedangkan untuk pajak air permukaan dan air tanah berasal dari kebutuhan air untuk smelter PTFI akan di supply oleh SPAM Umbulan melalui PDAM sebanyak 150 lps (liter per second).

Baca Juga: Info BMKG Sabtu 21 September: Malam Minggu Jatim Cerah, Surabaya Masih Panas

"Kapasitas bahan baku yang dibutuhkan 3 juta ton/tahun untuk smelter PTFI dan PT. Smelting. Tentunya kebutuhan MBLB per tahun bisa ratusan ribu ton bahkan jutaan ton. Sehingga akan meningkatkan pajak MBLB daerah kab/kota serta opsen pajak provinsi," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan, peresmian produksi smelter kali ini merupakan usaha negara untuk menyongsong Indonesia sebagai negara industri maju. Upaya tersebut juga akan meningkatkan penerimaan negara sebesar Rp80 triliun.

"Saya kalkulasi, penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT. . Baik dari deviden, royalti, pajak untuk daerah," katanya.

Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali

Melihat angka yang tinggi tersebut, ia mengajak agar seluruh perusahaan tambang yang belum memiliki smelter untuk segera membangun smelter.

"Ini hanya 1 perusahaan, kalau 2 perusahaan, 3 perusahaan, 4 perusahaan, 5 perusahaan, 6 perusahaan, penerimaan negara kita akan semakin besar dan semakin meningkat. Dibandingkan kita hanya mengekspor raw material," katanya.

Menurut Jokowi, pembangunan smelter merupakan bagian dari proyek pembangunan hilirisasi yang tidak bertumpu pada konsumsi domestik. Karena selama ini, GDP growth Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) bertumpu pada konsumsi domestik.

Baca Juga: Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim

"Kita ingin beralih GDP Growth kita yang bertumpu pada produksi produktivitas dari perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta," pungkasnya. (dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO