Gelar Job Fair Lagi, Disnakertrans Mojokerto Buka 4.106 Lowongan Kerja

Gelar Job Fair Lagi, Disnakertrans Mojokerto Buka 4.106 Lowongan Kerja ilustrasi

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ajang tahunan Job Fair di Gor dan Seni Mojopahit, Kota Mojokerto pada tanggal 7-10 September menjadi harapan para pencari kerja. Di tengah ancaman PHK terhadap kaum buruh akibat krisis rupiah, sebanyak 40 perusahaan malah turut andil dalam bursa kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat. Sejumlah 4.106 lowongan kerja disiapkan dalam kegiatan enam bulanan tersebut. Yang menarik, perusahaan ini memberi akses bagi kalangan difabel untuk berkarya di perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kami berharap ajang bursa kerja kali ini menjadi solusi bagi pencari kerja di Kota Mojokerto dan sekitarnya," kata Kadisnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wakhid, kemarin (6/9).

Amin mengungkapkan, kegiatan rutin Job Fair terus menekan angka pengangguran sedikitnya 5 persen pertahun. Dengan adanya agenda rutin, ia menargetkan pengangguran terus turun.

Dalam kesempatan itu ia membantah krisis mata uang rupiah telah berujung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan buruh di daerahnya.

"12 perusahaan di tempat kita tidak ada yang PHK. Sebab, perusahaan-perusahaan itu bergerak di sektor rokok, bahan baku pakan ternak, kertas karton dan sepatu, yang ini tidak butuh bahan baku impor kecuali sol sepatu yang bisa disiasati dengan menggantikannya dengan sol sepatu lokal," jelasnya.

Ia juga mengelak jika agenda bursa kerja ini kontra produktif karena tidak tepat sasaran. "Tenaga kerja dilengkapi dengan kemampuan standar Uji Kompetensi (UK) yang ini tidak dimiliki calon pekerja dari daerah lain. Dengan kemampuan setingkat diatas rata-rata ini maka mereka siap bersaing dengan pencari kerja dari luar kota," tambahnya.

Dalam kesempatan itu ia menambahkan jika dalam bursa ini akan dihadiri konsultan pengembangan karir yang akan melayani konsultasi pencaker maupun pengusaha pemula yang mengupayakan pembenahan manajemen.

Sementara itu, Kadisnakertrans Kabupaten Mojokerto, Tri Mulyanto tengah mewaspadai ancaman PHK massal selama krisis rupiah. Ia, memantau perusahaan dengan sistem padat karya seperti pabrik mebel dan sepatu. "Ini yang kita waspadai, yaitu perusahaan padat karya yang jumlah karyawannya mencapai ribuan. Bahan baku impor tapi nggak ekspor, babak belur. Karena mereka tidak bisa menekan harga," terangnya.

Meski demikian ia mengaku telah melakukan antisipasi gejolak sosial akibat PHK. Caranya, Disnaker bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan agar menginformasikan kebutuhan karyawan yang nantinya akan diteruskan Disnaker melalui penempelan papan informasi kerja. (yep/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO