Ketua MUI Bangkalan Kutuk Permen Rainbow yang Plesetkan Ya Allah Jadi Yaowo

Ketua MUI Bangkalan Kutuk Permen Rainbow yang Plesetkan Ya Allah Jadi Yaowo Bungkus permen Rainbow yang kini meresahkan umat Islam di Jawa Timur

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KH Syarifuddin Damanhuri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan Madura Jawa Timur mengecam keras PT Ultra Prima Abdi yang memproduksi permen Rainbow dengan memplesetkan Ya Allah jadi Yaowo. ”Saya juga mengutuk perbuatan itu,” kata Kiai Syarifuddin Damanhuri kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (20/11/2015).

Menurut dia, kasus ini bisa masuk dalam UU penistaan agama. “Ini kan meresahkan masyarakat,” katanya. Karena itu, menurut dia, kasus ini tak bisa dibiarkan. ”Ini harus ditangai secara serius,” tambahnya.

Baca Juga: Ditreskrimum Polda Jatim Ringkus Spesialis Curanmor

Mudah dipahami jika banyak kiai dan tokoh masyarakat geram dengan plesetan Ya Allah jadi Yaowo dalam permen Rainbow itu. Karena pada bungkus permen Rainbow itu digambarkan bahwa bahasa gaulnya Ya Allah itu adalah Yaowo. Padahal memplesetkan dan mempermainkan lafadz Allah dilarang dalam ajaran Islam.

Seperti diberitakan  BANGSAONLINE.com, setelah geger kasus sandal merk Glacio berlafadz Allah yang diproduksi PT Pradita Perkasa Makmur Gresik, kini masyarakat Jawa Timur –terutama Surabaya– dihebohkan produk permen merk Raibow yang dianggap mempermainkan Allah. Banyak kecaman mengalir, terutama di jejaring sosial kepada PT Ultra Prima Abdi, perusahaan yang memproduksi permen Rainbow yang beralamat di Jalan Raya Panjang Jiwo no.48-50, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur.

BANGSAONLINE.com sempat mengkonfirmasi kepada PT Ultra Prima Abadi. Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Comunication PT Ultra Prima Abadi, membantah bahwa memplesetkan Ya Allah jadi Yaowo untuk menaikkan omset. "Inikan komunikasi marketing,” kilahnya. ”Kalau omset kan urusannya sales. Kalau saya kan marketing, jadi yang saya sampaikan komunikasi marketing,” kata Yuna Eka Kristina kepada BANGSAONLINE.com, lewat telepon, Senin sore (19/11/2015). 

Baca Juga: Subdit Jatanras Polda Jatim Tangkap Pelaku Penembakan di Tol, Begini Pengakuan Tersangka

(Baca juga: Kasus Permen 'Yaowo': Kapolsek Tenggilis Mejoyo Minta Masyarakat Lapor Polda)

Meski demikian ia mengakui bahwa pihaknya telah melakukan kesalahan. "Kami sudah minta maaf lewat media sosial," tambahnya.  

Menurut Kiai Syarifuddin, Allah tak bisa dibuat permainan, apalagi untuk bungkus permen. ”Saya mengutuk. Apa tujuan sebenarnya, kok Allah dibuat main-main seperti itu,” katanya dengan nada tinggi.

Baca Juga: Polda Jatim Ringkus Penjual Bubuk Petasan, 231 Kg Bahan Peledak Diamankan

”Besok (Rabu, 21/11/2015) saya bersama para kiai Madura mau ke Polda Jawa Timur. Coba saya tanya ke Polda. Kebetulan saya juga mau tanya soal kasus sandal ke Kapolda,” kata Kiai Syarifuddin. Yang dimaksud kasus sandal adalah sandal merk Glacio yang di bawahnya terdapat lafadz Allah, diproduksi PT Pradipta Perkasa Makmur, di KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom Kecamatan Wringinanom Gresik Jawa Timur. (ma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO