SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nama ISIS indentik dengan kelompok teroris radikal yang kini menghantui dunia. Namun, di Lumajang nama ISIS menjadi nama merk produk abon yang merupakan singkatan dari "Ikan Segar Higienis". Abon hasil olahan ikan tersebut, diproduksi oleh Indari Food yang merupakan Kelompok Pengelola dan Pemasaran di bawah binaan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
Menurut Nurman Riyadi, Kasi Pengelolahan Hasil Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan mengatakan, produk abon olahan kelompok binaan sangat laris di pasaran, bahkan peminatnya sampai keluar daerah.
Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
"Sudah dijual ke luar kota, luar pulau, bahkan diekspor ke Luar Negeri di antaranya ke Negara Belanda," katanya, kemarin usai acara Peringatan Hari Ikan Nasional, Senin (30/11).
Nurman mengatakan, pengambilan nama ISIS tidak ada kaitannya dengan kelompok radikal. Dan tidak ada maksud mengambil keuntungan dari nama kelompok teroris tersebut. "Kita hanya membantu, untuk masalah nama menjadi kewenangan dari kelompok masing-masing kelompok binaan," terangnya.
Dijelaskan, abon ikan ini dirintis awal 2015 hingga sekarang tidak ada pengaruh soal penggunaan nama ISIS dengan pemasaran. "Belum ada pihak yang komplain soal nama ISIS," imbuhnya.
Baca Juga: Hadiri Workshop Literasi dan Inklusi Keuangan, Pj Wali Kota Kediri Berikan Arahan kepada Pelaku UMKM
Untuk harganya, satu bungkus abon ikan dibanderol seharga Rp 35.000 dengan berat isi 100 gram. Setiap hari, kelompok ini bisa memproduksi sampai 20 kilogram abon. Ada 4 jenis ikan yang diolah, yakni Tuna, Patin, Lele, dan Gabus.
Produk abon yang diproduksi di Desa Banyuputih, Kecamatan Jatiroto ini sudah memiliki izin PIRT (Pangan Indutri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan setempat. (ron/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News