PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pada bagian IV yang membahas tentang Syiah dan Ahlussunnah, para penulis buku “Sidogiri Menolak Pemikiran KH Said Aqil Siroj” ini menjelaskan secara gamblang tentang pemikiran KH Said Aqil Siroj yang membela Syiah dan bertolak belakang dengan NU.
Menurut penulis buku ini, pemikiran Kiai Said Aqil sudah sangat jelas bertentangan dengan asas ke-NU-an. Ketika NU hadir untuk mempertegas identitas Ahlussunnah Wal-Jamaah (Aswaja) bagi umat Islam Indonesia, Kiai Said Aqil justru ingin melebur semua aliran seperti Syiah, Muktazilah dan sebagainya ke dalam Aswaja tanpa terkecuali.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Penulis buku ini mengutip tulisan Said Aqil dalam buku Tasawuf sebagai Kritik Sosial pada halaman 84 yang menyebut: “…diskursus teologi, baik itu Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah maupun Syiah, semuanya bersifat rasional. Semuanya tetap dalam bingkai Islam. Bahkan patut dikatakan semuanya adalah Ahlussunnah sepanjang mengakui eksistensi Allah, para nabi, rasul, kitab-kitab Allah dan hari kiamat. Perbedaan di luar itu bersifat furu’iyah saja.”
Para penulis buku ini menilai bahwa Said Aqil dengan tegas dan tanpa tedeng aling-aling menganggap bahwa Mu’tazilah dan Syiah termasuk Ahlussunnah Wal-jamaah juga.
Ini jelas bertentangan dengan NU. Menurut penulis buku ini, syarat suatu kelompok disebut Ahlussunnah seperti yang disampaikan Said Aqil itu sangat general dan memberi arti bahwa kelompok sempalan juga bisa digolongkan sebagai Ahlussunnah.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
Karena itu, para penulis buku ini menganggap bahwa pemikian Said Aqil itu bukan hanya bertentangan dengan pandangan ulama NU – terutama pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari yang menghukumi Syiah sesat, tapi juga bertentangan dengan para ulama Syiah sendiri.
Sebab ulama Syiah tidak mau menyebut diri mereka sebagai Ahlussunnah Wal-Jamaah, sebaliknya Ahlussunnah Wal-Jamaah juga tak mau disebut sebagai Syiah.
Bahkan para Ahlussunnah Wal-Jamaah secara tegas menyatakan bahwa perbedaan antara mereka dengan Syiah menyangkut ushuliyah (aqidah), bukan furu’iyah (cabang) seperti pandangan Said Aqil.
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Para penulis buku ini lalu mengutip pandangan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari (mbah Hasyim) dalam kitab-kitabnya yang secara tegas menghukumi Syiah itu sesat. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News