BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Bojonegoro yang tinggal di bantaran aliran sungai Bengawan Solo diminta untuk tidak menggunakan air beberapa hari ke depan. Sebab air sungai Bengawan Solo saat ini diketahui terkontaminasi limbah berbahaya Phenol, sejenis zat kimia tak berwarna dan berbau, dan nitrit zat kimia yang mengandung nitrogen dan atom oksigen.
Menurut Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro Agus, kandungan dua zat kimia itu sudah melebihi ambang batas. Kondisi pencemaran air sungai diketahui saat tim uji Laboratorium Mojokerto menguji air di tiga lokasi Padangan, Sumberrejo, dan Baureno pada tahun lalu.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
"Hasilnya baru kita terima minggu lalu, dan kondisinya sangat memperhatinkan. Dan kita imbau untuk sementara ini jangan melakukan aktivitas MCK atau mengkonsumsi air karena sangat berbahaya bagi kesehatan," imbuhnya.
Dijelaskan Agus, di Tretek Penceng Sumberrejo, kandungan Phenolnya mencapai 8 miligram per liter (ml/l). Padahal, batas standarnya adalah 1 ml/l. Sementara kandungan nitritnya mencapai 0,078, padahal standartnya adalah 0,06.
Sementara di kali Semar Mendem Baureno, kandungan Phenol mencapai 11 ml/l. Sedangkan nitritnya mencapai 1,020 ml/l. Dan yang terakhir di Kuncen, Padangan, kandungan Phenolnya mencapai 20 ml/l, nitritnya mencapai 0,023 ml/l.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Agus sendiri belum memastikan kandungan zat berbahya yang telah mencemari air Bengawan Solo tersebut berasal dari limbah pembuangan dari beberapa industri kecil atau menengah di Bojonegoro.
"Yang jelas kita akan berikan sanksi tegas bagi perusahaan yang nakal," pungkasnya. (bjn1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News