Warga Eks Lokalisasi Semampir Merasa Dibodohi Pemkot Kediri

Warga Eks Lokalisasi Semampir Merasa Dibodohi Pemkot Kediri Anggota DPRD Kota Kediri, Sujono Teguh Wijaya, saat meninjau balai RW yang digunakan untuk program alih profesi dengan kegiatan menjahit. foto: arif kurniawan/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Semampir mengaku merasa dibodohi oleh Pemerintah Kota Kediri terkait program alih profesi yang digagas oleh Pemkot Kediri bagi penghuni eks lokalisasi Semampir. Sebab, program alih profesi yang digagas pasca penutupan eks lokalisasi Semampir belum tuntas, kini Pemkot Kediri kembali berencana menggulirkan program alih fungsi di eks lokalisasi Semampir.

Seperti diungkapkan anggota LMPK Kelurahan Semampir, Fajar. Dijelaskan dia, program alih profesi dengan memberikan pelatihan menjahit beserta mesinnya belum tuntas, kini malah digulirkan program alih fungsi.

“Jika memang menerapkan program alih profesi, berarti juga memikirkan lahan pekerjaan mereka selanjutnya. Namun kenyataannya, setelah mereka bisa menjahit, kini Pemkot berencana membuat program alih fungsi. Dengan program alih fungsi otomatis juga akan menggusur mereka yang sudah dilatih. Berarti percuma saja dong dikasih pelatihan, kalau nantinya digusur. Apa mereka akan dibiarkan membuka praktek menjahit di pinggir-pinggir jalan,” kata Fajar.

Untuk itu, Fajar menyarankan agar Pemkot tidak gegabah dalam mengambil kebijakan. Jika memang dulunya menggulirkan program alih profesi bagi penghuni eks lokalisasi, harusnya dilakukan pendampingan sampai mereka benar-benar mandiri. “Jangan hanya membuat program, tapi tidak memikirkan kesinambungannya,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kota Kediri Sujono Teguh Wijaya yang memantau langsung kondisi program alih profesi dibalai RW 5 yang juga disediakan mesin jahit, tampaknya juga belum berjalan maksimal. “Awalnya dulu kan banyak, sekarang kok tinggal sedikit yang memanfaatkan mesin jahit ini,” kata Sujono.

Dengan melihat kondisi tersebut, pihaknya berencana memanggil Satker terkait untuk menggelar rapat dengar pendapat terkait perkembangan program alih profesi tersebut. “Kami agendakan, sejauh mana perkembangan alih profesi yang digagas Pemkot ini. Saya melihat kurang berjalan maksimal dan kurang mengena program ini,” ujarnya.

Disinggung terkait wacana pemkot Kediri akan merubah eks lokalisasi Semampir sebagai ruang terbuka hijau, Sujono mengaku belum mengetahuinya. “Tentunya kalau akan merubah menjadi ruang terbuka hijau, anggarannya akan dibahas di DPRD. Tapi sampai saat ini belum ada,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam agenda Kopi Tahu di Kelurahan Semampir beberapa waktu lalu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku akan menjadikan eks lokalisasi Semampir sebagai ruang terbuka hijau. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO