GRESIK, BANGSAONLINE.com - Maraknya tindakan maksiat di Kabupaten Gresik membuat para kiai dan ulama resah. Mereka akhirnya memutuskan mengadukan persoalan itu kepada pemerintah.
Kamis (2/6), para kiai dan ulama di Kabupaten Gresik bertemu Bupati -Wabup Gresik, Sambari Halim Radianto - Moh. Qosim. Mereka datang bersama Banser Gresik dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik.
BACA JUGA:
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
- Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
- Kasus Korupsi Diskoperindag Gresik: Siska dan Joko Belum Ditahan, Ryan Kembalikan Rp860 Juta
Mereka kemudian diterima Bupati-Wabup di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik.
HM. Fathoni Muklis sebagai juru bicara rombongan kiai menyampaikan, pihaknya adalah sekelompok pengajian Masjid Jami’ Gresik. Mereka datang untuk menyampaikan keluhan tentang banyaknya masyarakat terutama remaja, menggunakan alun-alun Kota Gresik menjadi tempat berpacaran.
“Saya merasa sedih ketika selepas mengaji, saat keluar masjid menjumpai orang berpacaran sambil berangkulan di depan masjid," katanya.
Selain itu, Fathoni Muklis menyatakan keprihatinan terkait berita yang berkembang akhir-akhir ini. Adanya berita tentang darurat narkoba, berita prostitusi online, berita geng remaja putri, berita pemerkosaan.
“Bahkan saya melihat sendiri, saat ini Gresik banyak warung-warung yang berdiri di berbagai tempat, bahkan berdiri di tepi jalan utama kota Gresik," ungkapnya.