PCNU Gresik Dibekukan: Kiai-Kiai Melawan, SK Penundaan Konfercab Tanpa Teken Rais Am

PCNU Gresik Dibekukan: Kiai-Kiai Melawan, SK Penundaan Konfercab Tanpa Teken Rais Am Surat penundaan konfercab PCNU Gresik tanpa tandatangan atau teken Rais Am dan Katib Am (kiri) dan surat penunjukan Saifullah Yusuf sebagai caretaker.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pimpinan KH Said Aqil Siraj membekukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik Jawa Timur. Kabar ini mengejutkan para kiai, terutama para pengasuh Pondok Pesantren di kawasan Gresik.

BANGSAONLINE.com mendapat kiriman foto kopi Surat Keputusan (SK) PBNU tentang pembekuan itu lewat WA dari Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Drs KH Nurhuddin, MPdi. Dalam SK itu disebutkan bahwa caretaker PCNU Gresik diketuai Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul. Selain Gus Ipul yang merupakan ketua PBNU juga tercatat beberapa nama pengurus PWNU Jawa Timur sebagai caretaker, yaitu Ahmad Muzakki, Rubaidi, Hasan Ubaidillah, M Qodri, dan Ahsanul Haq.

Baca Juga: Ketua Gerindra dan Demokrat Sowan ke Ketua PCNU Gresik

”Tapi surat caretaker itu sampai sekarang belum sampai ke PCNU,” kata Pjs Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Drs KH Nurhuddin, MPdi kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (16/6).

Ia mengaku mendapat informasi bahwa 18 MWC NU di Gresik telah diundang ke PWNU Jatim untuk mendapat pengarahan atau sosialisasi tentang caretaker. ”Tapi yang datang cuma dua MWC NU. Yang lain bukan ketua MWC NU. Mereka dikumpulkan oleh Rofik,” katanya seolah terkesan kucing-kucingan.

”Kok gak langsung ke PCNU, kok Rofik yang disuruh mengumpulkan,” kata Kiai Nurhuddin lagi. Rofik adalah mantan ketua Ansor Gresik yang pernah dipecat.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Kapolres Gresik Sowan Ketua PCNU

Kiai Nurhuddin mengaku sudah menyampaikan informasi pembekuan ini kepada Rais Syuriah PCNU Gresik KH Mahfud Maksum. Menurut dia, Kiai Mahfud yang dikenal kiai kharismatik di Gresik itu terkejut.

“Beliau marah dan akan melawan,” kata Kiai Nurhuddin yang pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawaroh Gresik. Sebab, tegas dia, pembekukan ini tidak sesuai dengan AD/ART maupun PO organiasi NU.

”Seharusnya kan ada Surat Peringatan (SP) 1, 2 dan 3. Baru setelah itu dibekukan,” katanya tak habis pikir.

Baca Juga: PCNU Gresik Bangun RSNU di Cerme

Menurut dia, para kiai di Gresik merasa ditampar mukanya karena caretaker umumnya identik dengan pelanggaran.

”Ini kan sama dengan menganggap para kiai, terutama di jajaran Syuriah melakukan pelanggaran. Kalau saya kan korak, gak masalah dibekukan. Tapi bagi para kiai ini kan berat karena dianggap melanggar. Pelanggarannya apa,” kata Kiai Nurhuddin yang alumnus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu.

PCNU Gresik – tegas Kiai Nurhuddin - selama ini telah mematuhi semua yang diinstruksikan PBNU. ”PCNU Gresik sudah melaksanakan Konfercab. Tapi dua hari menjelang pelaksanaan atau hari H tiba-tiba turun surat instruksi penundaan. Kami juga nurut dan menunda Konfercab,” katanya.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Serahkan Sertifikat Tanah untuk PCNU dan PD Muhammadiyah Gresik

Surat instruksi penundaan itu bernomor 381/C.I.16/02/2016 tanggal 24 Februari 2016.

Cuma surat itu agak janggal karena hanya ditandatangani oleh KH Said Aqil Sirodj sebagai ketua umum PBNU dan Helmy Faishal Zaini sebagai Sekjen PBNU tanpa melibatkan tandatangan Rais Am KH Ma’ruf Amin dan Katib Am PBNU Yahya C Staquf. Padahal dalam NU kekuasaan tertinggi (supremasi) adalah Syuriah (Rais Am). Berarti NU sudah dikelola seperti partai politik, tanpa menghargai dan melibatkan para kiai.

Ia tak habis pikir kenapa PCNU Gresik selalu di-”umek”. Padahal PCNU Gresik termasuk berprestasi terutama ketika dipimpin oleh KH Husnul Huluq. PCNU Gresik punya kantor megah dan aset banyak. Padahal di beberapa daerah masih ada PCNU belum punya kantor.

Baca Juga: Kepala Desa Gredek Jabat Ketua DPC Sarbumusi Gresik

Ia menyoroti Gus Ipul sebagai ketua caretaker. Ia sepakat dengan anggapan bahwa Gus Ipul telah menciptakan musuh baru di jajaran kiai-kiai di Gresik. “Ya, itulah,” katanya. Padahal Gus Ipul punya kepentingan jadi calon gubernur Jawa Timur yang notabene butuh dukungan suara para kiai.

Seharusnya, menurut dia, Gus Ipul justru memperbaiki komunikasi dengan para kiai, bukan malah menciptakan kegaduhan di kalangan para kiai Gresik.

Meski demikian ia paham kenapa PCNU Gresik terus diperlakukan tak adil. Menurut dia, orang-orang di PBNU – termasuk yang ada di Jawa Timur – sedang ketakutan. Maksudnya, kalau Konfercab PCNU dibiarkan berlangsung jujur dan terbuka (tanpa intervensi) pasti calon yang dijagokan kalah.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Nahdliyin Gresik Siap Ikuti Resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo

”Ya, memang itu masalahnya,” katanya sembari menyebut calon yang digadang-gadang oleh PBNU namun tak mendapat dukungan di kalangan MWCNU.

Sementara Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini ketika dikonfirmasi bangsaonline.com lewat sms tak menjawab. Begitu juga Ahmad Qodri, salah satu anggota carertaker, tak menjawab ketika di-sms bangsaonline.com.

Masduki Baidlowi, salah satu ketua PBNU juga tak menjawab ketika di-sms bangsaonline.com.

Baca Juga: Kiai Mahfudz, Rais Syuriah PCNU Gresik itu Meninggal

Tapi Gus Ipul membenarkan bahwa PCNU Gresik telah dibekukan. ”Betul,” jawab Gus Ipul membalas sms yang dikirim bangsaonline untuk konfirmasi, Kamis malam. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO