SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Upaya kepolisian untuk mengikis teror lempar batu di Kota Delta mulai berbuah hasil. Jum'at (19/8), petugas mengamankan tiga orang. Satu di antaranya merupakan terduga pelaku pelemparan batu dengan korban empat mobil di Desa Sepande, Candi Kamis (18/8).
Nah, dua orang lainnya lagi ditangkap sesaat setelah melakukan aksinya di dua tempat berbeda. Saat ini, semua pelaku sudah diserahkan ke Liponsos Sidoarjo agar tidak kembali berulah.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Sebagaimana diberitakan kemarin, empat mobil menjadi korban lempar batu di jalan tol Sidoarjo-Malang antara Km 28 dan 29. Kawasan itu masuk Desa Sepande. Setelah mendapat laporan, polisi melakukan penyisiran untuk memburu pelaku. Meski begitu, hasilnya nihil. Di lokasi, petugas hanya menemukan bongkahan batu paving.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku diprediksi orang gila. Dari keterangan yang ada, pelaku diketahui berjenis kelamin laki-laki. Usianya sekitar 61 tahun dan berambut gondrong. Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan keberadaan pelaku kemarin dini hari sekitar pukul 01.00. Dia diamankan saat tiduran di pinggir jalan Desa Sepande.
“Langsung kami bawa ke polsek. Dirayu-rayu biar mau ikut,” kata Kapolsek Candi Kompol Kusminto.
Baca Juga: Sidoarjo Marak Curanmor! Maling Gasak Nmax Keluaran Baru Milik Pengunjung Tomoro Coffee Sidokare
Meski begitu, pihaknya sempat mendapat kendala. Gara-garanya, warga sekitar merasa keberatan jika terduga pelaku itu dibawa ke kantor polisi. “Masyarakat menilai yang bersangkutan tidak pernah neko-neko. Akhirnya, diambilah jalan keluar ada perwakilan warga yang ikut mengawal ke polsek,” ujarnya.
Kusminto menjelaskan, dugaan terduga pelaku punya gangguan kejiwaan mulai tampak saat menjalani pemeriksaan. Menurut dia, jawaban yang diberikan saat ditanya penyidik banyak yang tidak sesuai pertanyaan. “Bilangnya punya nama Bambang Haryono. Usia 61 tahun dan tidak punya tempat tinggal,” terangnya.
Mantan Kapolsek Taman itu mengungkapkan, saat melakukan penyidikan terhadap Bambang, pihaknya kembali mendapat laporan insiden lempar batu. Korbannya adalah truk ekspedisi muatan motor bernopol BE 9753 BT yang dikendarai Sam Amir. Warga Natar, Lampung Selatan, itu menyatakan, kendaraannya dilempari batu saat melintas di Desa Sepande. Setelah ditelusuri, lokasinya ternyata persis dengan TKP sehari sebelumnya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Bedanya, sesaat setelah dilempari batu Amir tidak mengehentikan kendaraan seperti empat mobil yang menjadi korban sebelumnya. Pria 41 tahun itu justru memacu truknya lebih kencang karena takut menjadi korban sindikat bajing loncat.
“Dia sempat lihat spion kiri, ada tiga orang di atas truk bagian belakang. Belum bisa dipastikan benar atau tidak. Namanya orang kalut setelah dilempar batu, bisa saja dia bingung dan punya pikiran yang tidak-tidak,” ujar Kusminto.
Yang jelas, Amir baru menghentikan truk di exit tol Porong. Dia lantas melaporkan peristiwa yang baru saja dialami ke petugas Jasa Marga. “Tidak ada barang di atas truk yang hilang. Kerugian hanya kaca bagian depan yang pecah karena lemparan batu,” paparnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Dari informasi itu, polisi kembali melakukan penyusuran ke lokasi. Dan, petugas menemukan seorang pria di jembatan lokasi kejadian. Sama dengan Bambang, dia juga terindikasi punya gangguan kejiwaan. Waktu ditanya polisi, omongannya ngelantur seperti orang tidak waras. Namanya Eko Saputro, 24 tahun, warga Ngampal, Sragen.
Berdasarkan pantauan di Mapolsek Candi, Bambang dan Eko memang menunjukkan sikap yang tidak biasa. Saat diajak komunikasi, keduanya jarang tanggap. Selain itu, pandangan matanya juga tampak kosong. Bahkan, Eko sempat menjawab bekerja sebagai tentara dengan pangkat pratu (prajurit satu) saat ditanyai pekerjaan.
Sebelum insiden lempar batu kembali muncul di Candi, aksi teror serupa juga sempat terjadi di wilayah hukum Sidoarjo Kota. Kamis malam (18/8), seorang pengendara motor dilempari batu saat melintas di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo. Korbannya adalah anggota KPU Sidoarjo Nanang Haromin.
Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli
Sekitar pukul 23.00, pria 41 tahun itu melintas dari arah selatan. Dari kejauhan, warga Pucanganom, Sidoarjo tersebut melihat seorang pria mencari sampah di pinggir jalan. “Waktu posisi sudah dekat, pria itu tiba-tiba melemparkan batu ke arah saya,” kata Nanang.
Nanang menuturkan, dia beruntung masih bisa menghindar. Batu yang dilempar, lanjutnya, hanya mengenai motor. “Saya langsung melapor ke polsek,” ucapnya.
Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Naufil Hartono menyatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi bersama korban. Dan, langsung meringkus pelaku penyerangan. “Pelaku sempat berontak saat akan ditangkap. Dia bawa pisau di tangan kiri,” ujar Naufil.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Mantan Kapolsek Wonocolo, Surabaya, itu melanjutkan, tujuh personel yang datang kemudian berbagi tugas. Ada yang bertugas mengalihkan perhatian dan menangkap pelaku. “Warga juga ikut membantu menangkap. Setelah tangannya kami ikat langsung dibawa ke kantor,” tandasnya.
Waktu penyidikan, diketahui pelaku adalah orang gila. Kepada polisi, dia mengaku bernama Taslan. Kelahiran 1938 dan berasal dari Karangbinangun, Lamongan. “Orang tidak waras. Masa di kantor ngaku sebagai Dandim (Komandan Kodim) 0830. Makanya, dia langsung kami serahkan ke liponsos,” pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News