Bupati Anas Sidak RS Blambangan Banyuwangi, Siapkan Beasiswa Pendidikan 30 Dokter Spesialis

Bupati Anas Sidak RS Blambangan Banyuwangi, Siapkan Beasiswa Pendidikan 30 Dokter Spesialis Bupati Anas menyapa salah satu pasien di RSUD Blambangan, didampingi Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, (kiri) dan Kadis Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono. (ft: hms pemkab banyuwangi)

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Banyuwangi akan mengucurkan beasiswa kepada 30 dokter muda untuk menyelesaikan pendidikan spesialis mulai tahun depan. Ini merupakan program lanjutan yang telah diberikan sejak 2014. Setelah lulus menjadi dokter spesialis, mereka mengabdi di Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut.

Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada wartawan seusai melakukan sidak di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Rabu (24/8). Ruangan demi ruangan tak luput dari perhatiannya. Tak lupa bupati Anas menyapa beberapa pasien dan diajak berdialog. Anas juga mengunjungi para dokter spesialis yang mendapat beasiswa itu dan sudah mengabdi di RS tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Banyuwangi Bersama Ratusan Siswa Tanam Pohon Cemara Laut

”Saya ingin menyapa langsung mereka, sekaligus memberikan motivasi agar bisa melayani masyarakat dengan baik,” ujar Anas yang didampingi Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, SpAnd, Kadis Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono, dan Kabag Humas dan Protokol, Juang Pribadi.

Saat ini, sudah ada empat dokter spesialis yang diberi beasiswa. Mereka telah lulus dan mengabdi di Banyuwangi, yaitu dokter spesialis patologi anatomi, spesialis saraf, spesialis kandungan, dan spesialis jantung.

”Tahun depan, dianggarkan beasiswa untuk 30 calon dokter spesialis. Mereka melengkapi para dokter spesialis lainnya yang sudah mengabdi, sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan dokter spesialis di Banyuwangi,” ungkap tokoh asli Tegalsari itu.

Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi

Dina Utami, dokter spesialis patologi anatomi tersebut yang memperoleh beasiswa dari pemkab pada tahun 2014 mengatakan, beasiswa dari Pemkab Banyuwangi sangat membantu menyelesaikan tugas belajarnya. ”Saya senang bisa mengabdi di sini,” ujarnya.

Sementara itu dr. Indah Ari, SpS menambahkan, salah satu permasalahan calon dokter spesialis adalah tidak ada jaminan penempatan tugas setelah lulus dari pendidikan. Dengan adanya beasiswa ini, dia dan rekan-rekannya menjadi bersemangat, karena sudah mendapat jaminan penempatan di RSUD di Banyuwangi.

”Saya dulu praktek dokter di Surabaya, setelah mendengar ada beasiswa untuk pendidikan spesialis langsung saya tertarik. Sekarang saya sudah mengabdi di RSUD Blambangan dan keluarga sudah menetap di sini semua. Saya berharap program semacam ini diteruskan agar semakin banyak dokter spesialis yang hadir di Banyuwangi,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Sebut Penghargaan Satyalancana Didapat Usai Turunkan Angka Kemiskinan

Bupati Anas melanjutkan, beasiswa untuk 30 calon dokter spesialis itu nantinya berupa bantuan pendidikan selama tiga semester terakhir masa pendidikan mereka. Menurut Anas, keberadaan para dokter spesialis sangat penting untuk mewujudkan kualitas layanan kesehatan yang prima. Salah satu indikatornya adalah tindakan medis yang semakin baik.

Ada penyakit yang dulu harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo milik Pemprov Jatim di Surabaya, kini sudah bisa ditangani di Banyuwangi. Seperti kasus bedah saraf tumor otak, pendarahan otak karena kecelakaan, dan hidrosefalus. ”Para dokter spesialis ini juga rutin mendatangi sejumlah puskesmas, sehingga masyarakat di sana bisa terlayani tanpa harus ke RSUD yang terletak di tengah kota,” imbuh Anas.

Penyiapan dokter spesialis tambahan juga dalam rangka pembukaan stroke center yang rencananya dilakukan tahun depan dengan tambahan kekuatan dokter spesialis. Akan ada tambahan dua dokter spesialis saraf baru untuk keperluan pembukaan stroke center tersebut.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah

Anas menjelaskan, permasalahan rumah sakit di daerah ada dua, yaitu infrastruktur (kelengkapan alat) dan SDM. Dua hal tersebut secara bertahap dibenahi. ”Biasanya daerah selalu mengeluh ke pemerintah pusat soal ini. Padahal bisa diselesaikan jika ada beasiswa dan penambahan fasilitas secara berkelanjutan,” kata dia.

Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, SpAnd menambahkan, terkait fasilitas, tahun depan RSUD Blambangan akan melengkapi diri dengan alat rekam otak, alat bedah tumor hispotalogi, dan sejumlah ruang baru untuk operasi bedah.

Ini untuk melengkapi berbagai layanan yang sudah ada sebelumnya, mulai dari poliklinik penyakit dalam, paru, kandungan, bedah, mata, anak, neurologi, gigi dan mulit, kulit dan kelamin, hingga jantung. ”Dari waktu ke waktu, layanan semakin lengkap dan baik, sehingga jika ada permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan cepat,” pungkasnya. (bwi1/dur)

Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO