Kapolres Jombang Bantah Catut NU untuk Pengaruhi Korban Penggusuran Tol

Kapolres Jombang Bantah Catut NU untuk Pengaruhi Korban Penggusuran Tol Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto (tiga dari kiri) saat memimpin pengamanan eksekusi di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben. (ft: romza/BANGSAONLINE)

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto membantah mencatut nama organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU) saat proses penggusuran rumah korban tol Mojokerto-Kertosono (Moker) seksi II di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Rabu (31/8) lalu.

Meski menyebut Dian Azhar Nawawi, tokoh agama untuk memberikan ceramah sebelum proses eksekusi sebagai perwakilan PCNU, Kapolres mengaku pihaknya tidak bermaksud memanfaatkan nama NU untuk mempengaruhi masyarakat.

Baca Juga: Ditlantas Polda Jatim Beberkan Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Jombang

"Buat apa saya catut PCNU. Mencatut itu seolah untuk kepentingan saya pribadi, atau seakan cari keuntungan memakai nama orang atau pihak lain," katanya dikonfirmasi Bangsaonline melalui telepon selulernya.

(BACA: Gedung Sekolah Digusur untuk Tol, Siswa PAUD di Kesamben Terpaksa Ngungsi)

Menurutnya, pihaknya hanya ingin pengamanan berjalan kondusif. "Mari ciptakan kedamaian, ketentraman, ketertiban dan ketenangan di Jombang yang kita cintai," dalihnya.

Baca Juga: Bus Rombongan Siswa SMP Asal Malang Hantam Truk di Tol Jombang, Dua Tewas

(BACA: Eksekusi Rumah untuk Jalan Tol Joker di Kesamben Ricuh, Warga Ancam Bunuh Diri)

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto disinyalir mencatut organisasi Nahdlatul Ulama dalam proses eksekusi rumah korban pembangunan jalan tol di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Rabu (31/8). Dalam pengamanan penggusuran tersebut, Kapolres membawa seorang tokoh agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

(BACA: Bawa Kiai untuk 'Bujuk' Korban Tol Joker, Kapolres Jombang Catut PCNU)

Baca Juga: Astra Infra Toll Persiapkan Berbagai Upaya Jelang Libur Nataru di Tol Jombang-Mojokerto

Tokoh agama tersebut diketahui bernama Dian Azhar Nawawi. Sebelum proses eksekusi, Kapolres memberikan kesempatan kepada Azhar untuk menyampaikan dasar diperbolehkannya penggusuran dalam pandangan agama Islam.

Tak pelak sang tokoh agama tersebut berceramah di depan petugas kepolisian, TNI, Satpol PP, pihak pengadilan, awak media, pemilik rumah yang akan di eksekusi, maupun masyarakat umum. Azhar pun memaparkan sejumlah dalil ayat Al-qur'an.

Sayangnya, dalam kesempatan tersebut Kapolres menyebut bahwa Azhar merupakan perwakilan dari PCNU Jombang. Padahal, Azhar yang disebut Kapolres sebagai perwakilan PCNU Jombang bukan utusan kelembagaan ormas islam terbesar itu.

Baca Juga: Truk Tangki di Tol Jombang-Mojokerto Terbakar

"Tidak ada Pengurus PCNU yg bernama seperti itu. PCNU juga belum pernah mengadakan rapat dan membuat keputusan terkait dengan tol, kecuali hasil Muskercab beberapa waktu lalu," kata Sekretaris PCNU Jombang, Muslimin Abdillah saat dikonfirmasi Bangsaonline. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO