Kepala BKD Jombang: Bupati Bukan Plesir, hanya Menjalankan Tugas sebagai Petugas Partai

Kepala BKD Jombang: Bupati Bukan Plesir, hanya Menjalankan Tugas sebagai Petugas Partai Bupati Nyono Suherli Wihandoko.

JOMBANG, BANGSAONINE.com - Dugaan Bupati Jombang Nyono Suherli Wihandoko tinggalkan tugas hanya untuk plesir ke Jepang, akhirnya diklarifikasi pihak . Melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Budi Nugroho, ditegaskan Bupati Jombang sedang mengambil cuti sebagai Kepala Daerah untuk mendampingi salah satu petinggi partai Golkar yang sedang melakukan lawatan ke negeri Sakura tersebut.

"Bapak Nyono sudah mengajukan cuti resmi yang telah diajukan ke Gubenur dan Mendagri dan sudah disetujui. Surat izin no. 855/6175/OTDA tentang alasan izin keluar negeri dengan alasan penting mulai tgl 25 Agustus hingga 2 September 2016. Ditandatangani an. mendagri Dirjen Otda DR. SUMARSONO, MDM. Jadi tidak benar kalau beliau meninggalkan tugas secara diam-diam, semua sudah sesuai prosedur yang ada," tandas Budi Nugroho dalam klarifikasinya, Sabtu (3/9).

Baca Juga: Hasil Operasi 2024 Polres Jombang, Ribuan Botol Miras Berbagai Merk Dimusnahkan

(BACA: Tinggalkan Tugas, Bupati Jombang Diduga Plesir ke Jepang)

Budi menambahkan selain kepala daerah, Bupati Nyono juga merupakan petugas partai. Sehingga banyak agenda partai yang harus dijalani. Salah satunya yakni mendampingi petinggi Golkar dalam lawatan ke Jepang guna kepentingan negara dan partai sendiri.

Terkait banyaknya agenda pembahasan Perubahan APBD 2016 yang semestinya ditangani, namun terkendala keberangkatan ke Jepang, dikatakan Budi hal tersebut bukan suatu kesengajaan. Menurutnya, ketika Bupati berhalangan hadir, maka secara otomatis tugasnya diambil alih Wakil Bupati. Sehingga roda pemerintahan tetap berjalan. Ia juga kembali menerangkan, rencana cuti Bupati sudah lama diajukan dan disetujui.

Baca Juga: Dorong Perekonomian, Disperkim Jombang Bangun Jalan Penghubung Antar Desa

Jika kemudian berbenturan dengan ketatnya jadwal pembahasan P-APBD 2016 serta agenda penting lainnya semisal ruwetnya pengurusan e-ktp serta eksekusi pembebasan lahan tol, sama sekali tidak ada unusur pembiaran.

"Pengajuan cuti sudah lama dan di acc oleh Gubenur dan Mendagri. Jadi kalau kemudian dianggap meninggalkan tugas dan terkesan melakukan pembiaran itu tidak benar sama sekali," tegas Budi.

Keluhan tentang keberadaan siswa-siswa PAUD terdampak pembangunan jalan tol Jombang Mojokerto seksi 2 yang terpaksa belajar di teras milik warga setelah bangunan sekolah mereka dirobohkan sampai disangkut pautkan dengan Ibu Tjaturina selaku Bunda PAUD juga direspon Budi Nugroho. Menurutnya, hal tersebut di luar kewenangan sebagai Istri Bupati.

Baca Juga: Atasi Banjir Sejak 17 Tahun, Pemkab Jombang Normalisasi Sungai di Desa Sidokerto

Karena eksekusi pembebasan lahan terdampak tol itu sepenuhnya kewenangan negara bukan pemerintah Kabupaten Jombang. Pemkab akan segera mengambil langkah atas permasalahan tersebut.

"Kalau masalah PAUD memang sedang kami godok untuk penyelesaian. Begitu pula tentang kegaduhan pengurusan e-ktp, dalam waktu dekat ini akan kami carikan solusi terbaik," pungkas Budi.

(BACA: Bunda PAUD Jombang Asyik di Jepang, Gedung Sekolah Digusur untuk Tol)

Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Jombang diduga plesir ke Jepang. Banyak agenda pembahasan Perubahan APBD 2016 yang tidak bisa dihadiri langsung karena kepergian Bupati Nyono.

Tidak itu saja, sejumlah permasalahan mulai carut marutnya pelayanan publik atas perekaman data e-ktp hingga ricuhnya eksekusi pembebasan lahan tol yang terkesan ada pembiaran dari Bupati Jombang Nyono Suherli. (dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO