TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pada umumnya daun kelor digunakan oleh masyarakat untuk sayur-mayur. Namun, di tangan siswa Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tuban, daun kelor dapat diolah menjadi makanan yang lain. Dengan kreativitas mereka, para siswa SMKN 1 Tuban mampu meyulap daun kelor menjadi mie yang dijamin sehat.
Koordinator tim pembuat mie dari daun kelor, Yusril Dana Mahendra, ketika ditemui BANGSONLINE.com, Minggu (25/9) menceritakan awal mula ide “mie kelor” tersebut muncul. Mulanya, tim konsultasi dengan guru mengenai pemanfaatan daun kelor untuk makanan, hingga akhirnya munculah ide untuk dirubah menjadi mie.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
“Kebetulan kandungan zat klorofil di daun kelor sangat bagus, jadi itu baik untuk kesehatan,” terang Hendra sapaan akrab Yusril Dana Mahendra.
Ia menjelaskan, mie dari daun kelor ini dibuat tanpa bahan pengawet. Pembuatannya pun sangat sederhana.
Mula-mula, Hendra menjelaskan, pilih daun kelor muda secukupnya. Kemudian daun kelor yang dipilih diblender dengan dicampur adonan seperti telur, tepung terigu dan gula. Dari campuran itu diaduk hingga dibentuk seperti mie.
Baca Juga: MAN 1 Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian LHK
“Kenapa dipilih yang daunya muda, karena zat klorofilnya lebih banyak. Sehingga, bagus pula untuk kesehatan,” ungkapnya.
Lanjut Hendra, pembuatan mie kelor ini membutuhkan riset sekitar 2 samai 3 minggu. Tim bekerja dengan dibantu oleh guru kimia analisis, sehingga menemukan produk tersebut. Produksi ini rencananya akan ditindaklanjuti lebih rapi agar bisa dijual di pasaran.
“Kebetulan di SMK kami sudah ada bagian produksi, pemasaran. Dari sini nantinya produk itu bisa keluar ke masyarakat umum, yang pasti setelah melalui berbagai tahap,” imbuhnya.
Baca Juga: Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi
Sementara salah satu guru pembimbing, Shintia menjelaskan, saat ini varian mie kelor tersebut baru rasa pedas manis. Ke depannya siswa–siswi berencana akan mengembangkan banyak rasa lagi. Kini tim sudah melakukan riset dan siap meluncurkan berbagai rasa mie kelor lainnya.
Bahkan, lanjut Shintia, siswa-siswi juga sedang melakukan riset pengembangan siwalan menjadi bahan konsumtif yang nilai jualnya sangat tinggi. “Insyaallah kami ke depan ini selain terus mengembangkan rasa mie kelor, kami juga akan meneliti pengembangan siwalan,” pungkasnya.(wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News