Demo 4 November di Malang, Massa Inginkan Penindakan Hukum secara Nyata Terhadap Ahok

Demo 4 November di Malang, Massa Inginkan Penindakan Hukum secara Nyata Terhadap Ahok Umat muslim dari berbagai wilayah berkumpul di balai kota Malang menyuarakan aspirasi penolakan atas penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. foto: IWAN IRAWAN/ BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Gelombang aksi demo ribuan umat muslim menuntut agar dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, juga digelar di Kota Malang. Ribuan massa dari beberapa wilayah seperti Malang Raya, Pasuruan, Blitar serta Banyuwangi, berkumpul, di depan balaikota dan gedung DPRD Kota Malang, Jumat (04/11), usai salat Jumat, sekitar pukul 13.00.

Pantauan di lokasi, aksi diawali dengan melakukan long march dari depan masjid agung jami' Kota Malang, menuju balai kota dan gedung DPRD Kota Malang melewati Jl. Basuki Rahmat. Dalam long march tersebut, massa melantunkan salawat guna membakar semangat.

Ustad Ali Malik, perwakilan masyarakat asal Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, menegaskan bahwa demo ini intinya menuntut adanya penindakan hukum secara nyata terhadap Ahok yang diduga menista agama. "Jjika memang betul-betul terbukti bersalah, namun jika tidak terbukti bersalah, tentunya dibebaskan. Jangan sampai bermain-main dengan hukum," tegasnya.

Menurutnya, apapun bentuk penistaan agama, maka dipastikan orang tersebut sudah memantik rasa permusuhan antar sesama umat. "Tentunya (kami) tidak pernah mendustakan agama mereka, sehingga jangan menistakan agama kami. Kita mesti saling menjaga dan menghormati antar umat beragama, guna menjaga kerukunan umat," paparnya.

"Dan kami melakukan aksi demo ini, tentunya murni membela agama kami, tanpa dilatarbelakangi kepentingan apapun dan sekecil apapun bentuknya," tandas Ustad Ali Malik.

Menanggapi tuntutan massa, Sutiaji, Wawali Kota Malang, berjanji akan menyampaikan suara hati masyarakat ke Kemendagri sehingga dilanjutkan ke Presiden. Menurutnya, Islam bukan agama yang merusak, melainkan agama yang rahmatan lil alamin. "Hukum mesti ditegakkan secara adil dan jelas, jangan sampai tumpul ke atas tajam ke bawah," cetusnya. (iwa/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO