Ribuan Warga Ngawi Demo Tuntut FPI Dibubarkan

Ribuan Warga Ngawi Demo Tuntut FPI Dibubarkan

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Ribuan masyarakat Ngawi menggelar demo menolak keberadaan Front Pembela Islam (), Jumat (27/01) siang tadi. Ratusan masyarakat itu tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Ngawi (AKANG) yang di dalamnya terdiri berbagai elemen masyarakat Ngawi. Mereka menuntut dibubarkan karena dinilai sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang radikal dan tidak sesuai dengan paham nasionalisme.

Pantauan di lokasi, massa bergerak dari alun-alun Ngawi menyusuri beberapa jalan protokol dengan mendapatkan pengawal ketat dari aparat Polres Ngawi. Sambil membawa spanduk bertuliskan ‘Tolak di Kabupaten Ngawi’ ribuan massa ini melakukan orasi di beberapa titik seperti depan Pendopo Wedya Graha, DPRD Ngawi dan terakhir di Perempatan Kartonyono Ngawi.

Baca Juga: Merasa Dipersulit Urus Izin, Seniman di Pamekasan Tuding Polisi Takut FPI, Begini Kata Wakapolres

Tidak hanya ormas yang tergabung dalam AKANG, dalam aksi ini, nampak juga beberapa komunitas motor baik dari Jeep maupun komunitas trail.

Selain mereka juga menuntut HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) juga dibubarkan. Massa menuding HTI mempunyai agenda terselubung merongrong pemerintah yang sah sehingga berpotensi memecah belah bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Baca Juga: Dirumahkan Selama 4 Bulan Tanpa Kejelasan, Puluhan Buruh Pabrik di Ngawi Geruduk Kantor DPRD

“Kita tidak mau di Ngawi yang tenang dan nyaman ini dirusak oleh paham-paham yang bertentangan dengan kehidupan bernegara yang sah sesuai ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945. Maka apapun bentuknya jika ada ormas yang berbau radikalisme serta bertentangan dengan paham negara, kami minta pemerintah harus tegas dan membubarkanya. Jangan sampai rakyat terpecah belah,” ujar Mamang Budi Santoso di lokasi demo, Jum’at (27/01).

Para pendemo menilai keberadaan secara umum di tanah air dapat mengancam persatuan suku dan etnis di Indonesia. Karena itu, mereka menuntut dan mendesak pemerintah segera membubarkan ormas tersebut. 

Untuk mengawal aksi ini, Polres Ngawi mengerahkan ratusan personel yang ditempatkan di beberapa titik lokasi unjuk rasa. AKBP Suryo Sudarmadi membenarkan bahwa dalam aksi ini, massa menuntut pembubaran dan HTI. "Aksi dilakukan sekitar 2 ribu massa AKANG yang datang dari seluruh penjuru wilayah Ngawi," ujar Kapolres. (nal/rev)

Baca Juga: Menghabisi Etnis Arab, Membela Etnis Tionghoa, Radikalisme tanpa Pengakuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO