Leptospirosis Serang Lima Kecamatan di Pacitan, 8 Orang Meninggal Dunia

Leptospirosis Serang Lima Kecamatan di Pacitan, 8 Orang Meninggal Dunia Tikus-tikus yang berhasil dibasmi lewat gropyokan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Serangan leptospirosis di Pacitan terus meluas. Bahkan penyakit yang disebabkan bakteri leptospora itu sudah menelan korban delapan orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Rachmad Dwiyanto mengatakan, pada awal Februari lalu lepstospirosis baru terkonsentrasi di dua kecamatan. Di antaranya Ngadirojo serta Tulakan. Namun saat ini sebaran penyakit itu sudah merambah di lima kecamatan.

Baca Juga: Serangan Leptospirosis Renggut Satu Korban Jiwa di Pacitan

"Selain Tulakan dan Ngadirojo, juga Kecamatan Punung, Arjosari serta Kebonagung dengan total korban 23 orang. Delapan diantaranya meninggal dunia," katanya, Kamis (2/3).

Terkait persoalan tersebut, mantan Kepala Dispendukcapil itu menegaskan, Dinkes sudah melayangkan surat ke semua kecamatan guna memberikan sosialisasi ke semua desa terkait ancaman leptospirosis. Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan adanya gerakan gropyokan tikus secara serentak.

"Namun sekali lagi, sebagaimana standar operasional prosedurnya (SOP), masyarakat yang terjun ke sawah untuk membasmi tikus diimbau agar menggunakan alat pelindung diri (APD). Seperti sepatu, dan kos tangan‎. Bila mana perlu tangan harus dibungkus dengan plastik. Hal tersebut diharapkan agar warga yang ikut dalam gerakan gropyokan tikus tidak terinfeksi bakteri mematikan tersebut. Penyakit ini memang bersifat yonosis, artinya penularannya melalui hewan terutama tikus," jelas Rachmad pada pewarta.

Baca Juga: Ada Tes Pemeriksaan HIV/AIDS Gratis di Car Free Day Pacitan

Lebih lanjut, pejabat eselon IIB itu mengimbau agar masyarakat waspada ketika mengalami demam tinggi dan berlangsung beberapa hari.

"Jangan dianggap hal tersebut sebagai gejala flu pada umumnya. Disarankan, agar secepatnya datang ke puskesmas terdekat guna dilakukan pemeriksaan dokter. Apabila sampai ‎satu minggu belum sembuh, sebagaimana SOP-nya tim medis yang ada di setiap puskesmas agar memberikan obat antibiotik pada si pasien," tegasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO