PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Proses pencarian dan evakuasi korban bencana alam tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung resmi dihentikan. Namun keadaan tanggap darurat masih berlanjut.
Kini, anggota TNI, bersama Polri, pemda, dan para relawan beralih kegiatan mengerjakan pembangunan rumah sementara pengungsi. Setidaknya 612 personel dilibatkan.
Baca Juga: Gubernur dan Baznas Jatim Serahkan 22 Huntara hingga Beasiswa untuk Korban Longsor di Ponorogo
Pembuatan barak sementara tempat relokasi warga pengungsi di dua titik lokasi, yaitu Lokasi Barak I di Dukuh Tangkil, RT 01 RW 01, Desa Banaran didirikan dua barak dengan rincian 10 kamar (tiap 1 kamar diameter 2x3 meter). Sampai saat ini pengerjaannya baru berjalan 50 persen dibawah perwira pengawas Letda Inf Sadikun.
Sedang Lokasi Barak II di Dukuh Krajan, RT 03 RW 01, Desa Banaran, Kecamatan Pulung didirikan dua barak 9 kamar (tiap 1 kamar diameter 2x3 meter). Sampai dengan saat ini pengerjaanya baru berjalan 85 persen di bawah perwira pengawas Letda Inf Mashuri.
Menurut Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto yang didampingi Kasdim Mayor Arm TM. Hartoyo, pada saat peninjauan pembuatan barak menyampaikan bahwa dana yang digunakan pembangunan ini adalah dana tanggap darurat yang disediakan oleh pemerintah. Pembangunannya diusahakan secepatnya selesai agar dapat digunakan oleh para pengungsi.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Ngebel Ponorogo
“Semoga dengan bangunan semi permanen yang disediakan membuat para pengungsi segera bangkit kembali sambil menunggu pembangunan rumah yang permanen,” ujar Dandim. (yah/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News