JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 mendatang, Front Pemuda Madura (FPM) mengambil sikap tegas mendukung Menteri Sosial sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur. Dukungan ini sebagai upaya untuk menciptakan percepatan pembangunan di Jawa Timur, termasuk di Madura.
Apalagi selama ini Madura dibandingkan daerah lain di Jawa Timur termasuk daerah terisolasi. Demikian dibuktikan dengan masuknya dua kabupaten di Madura dalam kategori tertinggal sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019. Bahkan empat kabupaten di Madura Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya masih di angka 6,2. Padahal rata-rata kabupaten/kota di Jawa Timur sudah di angka 7,2. Bukti ini semakin menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, tidak ada pembangunan signifikan di Jawa Timur yang dilakukan oleh gubernur/wakil gubernur.
Baca Juga: Ribuan Muslimat NU Jawa Timur Siap Lahir Batin Kawal Kemenangan Khofifah-Emil
“FPM merekomendasikan beberapa nama untuk dipertimbangkan menjadi pendamping Khafifah dalam Pilgub Jatim 2018. Terutama beberapa nama tokoh politik nasional yang berasal dari Madura. Rekomendasi ini didasarkan kepada beberapa pertimbangan politik, sosial, pertimbangan etnis dan latar belakang tokoh,”ujar Asep IramaKetua Umum FPM dalam rilisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Sabtu (29/7).
Tokoh dari Madura yang layak dipertimbangkan diantaranya Mahfud MD, MH. Said Abdullah Bendahara DPW PDIP Jawa Timur, Achsanul Qosasih, Hadi Poernomo,maupun Raden Hartono.
“Pertimbangan itu karena hampir 60 persen penduduk Jawa Timur bermukim di tapal kuda membentang dari Madura dengan empat kabupaten, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, Jember, Lumajang dan Banyuwangi. Ini jelas kantong suara yang signifikan,”ujar dia.
Baca Juga: Relawan Gus E Gelar Rakor di Sidoarjo untuk Kemenangan Bunda Khofifah-Mas Emil
Tokoh di atas mewakili unsur sebagai representasi tapal kuda. Baik dari ketokohan maupun latar belakang. Paling tidak, Khofifah harus menggandeng tokoh Madura sebagai pendamping. Sebab orang Madura tersebar di mana-mana di Jawa Timur, bahkan sampai Jakarta, Kalimantan dan Timur Tengah. Asep yakin dengan menggandeng tokoh Madura, kemungkinan menang Khofifah sangat besar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News