Curah Hujan Tinggi hingga Februari 2018, BPBD Madiun Imbau Masyarakat Waspada Banjir

Curah Hujan Tinggi hingga Februari 2018, BPBD Madiun Imbau Masyarakat Waspada Banjir Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Edy Harianto.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Edy Harianto mengimbau masyarakat mewaspadai adanya bencana banjir lantaran saat ini intensitas hujan sedang tinggi. Hal ini diungkapkannya usai  narasumber jumpa pers yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Madiun.

“Semua daerah rawan banjir sudah terpetakan. Di antaranya Desa Tempursari, Kecamatan Wungu dan Ngadirejo. Tahun lalu, di beberapa wilayah Kabupaten Madiun terjadi 17 kali banjir. Tahun ini terjadi enam kali,” jelas Edy.

Berdasarkan data BMKG, lanjutnya, curah hujan paling tinggi terjadi antara akhir November 2017 hingga Februari 2018. “Karena itu, BPBD Jawa Timur sudah meminta kami untuk membuat SK Siaga Banjir,” tambahnya.

Sementara terkait waspada tanah longsor, paparnya, yang perlu diwaspadai, yakni di Desa Tileng, Mendak dan Segulung (Kecamatan Dagangan). Karena desa tersebut dekat dengan lereng Gunung Wilis dan tanahnya berwarna merah dan mudah longsor. Sedangkan di wilayah Kecamatan Gemarang, yakni Desa Batok, Durenan dan Tawangrejo.

“Kalau wilayah Kecamatan Saradan, yakni Desa Klangon. Tapi yang perlu mendapat kewaspadaan ektra adalah Desa Tileng, Mendak dan Bodak di Kecamatan Dagangan,” jelasnya. (hen/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO