Mabuk Asmara, Pelajar di Pacitan Gantung Diri

Mabuk Asmara, Pelajar di Pacitan Gantung Diri

PACITAN, BANGSAONLINE.com -‎ Kisah asmara dua sejoli ingusan di Pacitan, akhirnya berujung duka. Nian Yoga Pradana (17) warga RT 03 RW 08, Dusun Pageran, Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan ini harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kuat diduga, modus kasus bunuh diri itu dilatari masalah asmara dengan kekasihnya.

Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim saat mendampingi Kapolres Pacitan AKBP Setyo K Hariyatno mengungkapkan peristiwa gantung diri yang melibatkan seorang siswa salah satu SMKN di Pacitan itu berlangsung sekira pukul 12.30 WIB, Senin (18/12).

Baca Juga: Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri

"Segenap petugas dari jajaran Mapolsek ‎Tulakan langsung mendatangi TKP begitu mendapat laporan adanya warga gantung diri," katanya.

Menurut keterangan sejumlah saksi, sebelum melakukan aksi gantung diri, korban sempat mengurung diri di dalam kamar tidurnya. Selain itu, korban juga membunyikan rekaman musik dari handphonenya. Kondisi tersebut tentu tak membuat keluarganya curiga kalau Nian Yoga akan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Namun setelah sekian lama berada di dalam kamar, salah satu keluarganya mencoba menggedor-gedor pintu kamar. ‎Akan tetapi tidak ada respon dari korban. "Keluarga baru menaruh curiga kalau ada sesuatu yang dialami korban," tuturnya.

Baca Juga: Lelaki Paruh Baya di Bandar Pacitan Tewas Masuk Jurang

Mendapati fenomena ganjil tersebut, akhirnya perwakilan keluarga mencoba menghubungi perangkat desa dan menyampaikan laporan ke polisi.

"‎Kamar dalam keadaan terkunci dan musik HP masih berbunyi. Petugas akhirnya membuka paksa pintu kamar tersebut. Setelah pintu terbuka, ternyata korban sudah berada di atas tali gantungan. Aksi gantung diri itu dengan menggunakan tali (sabuk bela diri pencak silat warna hijau, Red) yang dikaitkan di usuk rumah. Tali dalam keadaan simpul mati. Sementara di dekat korban terdapat lemari kayu setinggi kurang lebih 150 cm. Saat ditemukan korban sudah meninggal, namun masih dalam kon‎disi lemas," jelas Thomas.

Korban langsung diturunkan dari tali gantungan dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Bubakan guna dilakukan visum et repertum. ‎Hasil diagnosa dokter, korban mengeluarkan cairan dari mulut dan hidung, terdapat bekas jeratan pada leher, lebam mayat keluar dari punggung atas, kemaluan dan testis membesar dan mata terpejam.

Baca Juga: Diduga Depresi Menderita Penyakit Menahun, Ibu di Pacitan Gantung Diri di Sebuah Rumah Kontrakan

"Diduga korban meninggal pada pukul 11.30 WIB," terangnya.

Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari hasil olah TKP. Di antaranya HP android merek Samsung, kaos putih bercorak hitam, serta celana pendek warna putih hitam motif kotak-kotak yang dikenakan korban, celana dalam warna hitam serta seutas tali/sabuk bela diri warna hijau berukuran kurang lebih 150 cm.

"Polisi menduga kasus gantung diri itu dilatari motif asmara. Hal tersebut terungkap dari riwayat chatting WhatsApp (WA) di ponsel korban," tukasnya. (pct1/yun/rev)

Baca Juga: Sakit Menahun, Kakek di Pacitan Kendat di Kusen Pintu Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO