Tunjukkan Keragaman, Ribuan Santri di Kediri Ikuti Parade Budaya

Tunjukkan Keragaman, Ribuan Santri di Kediri Ikuti Parade Budaya Karapan sapi, budaya dari Madura tak ketinggalan memeriahkan parade. foto: ARIF K/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Punya banyak santri yang berasal dari berbagai suku dan mempunyai budaya beragam, Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, menggelar parade budaya, Minggu (15/4).

Untuk menunjukkan keragaman mereka, dalam kirab parade menunjukkan budaya asal mereka masing-masing. Mulai dari budaya Dayak, Madura, Reog Ponorogo, Jaranan, dan berbagai budaya lain.

Meski di bawah terik matahari, para santri ini tampak antusias, apalagi dalam kirab disaksikan langsung oleh para masyayih pengasuh ponpes Al-Falah. Di antaranya KH. Zainudin Djazuli, KH. Nurul Huda Djazuli, dan KH. Fuad Mun'im.

Menurut Gus Dah, sapaan KH. Nurul Huda Djazuli, parade ini sudah yang ketiga kalinya dilakukan dalam setiap tahun, terutama dilaksanakan saat akan digelar haflah akhirussanah. Para santri pun sangat antusias. "Ini sudah ketiga kalinya parade dilaksanakan," ujarnya.

Sengaja menampilkan keberagaman budaya, kata Gus Dah, karena yang belajar di pondok yang berdiri tahun 1925 ini sangat beragam, dari berbagai pulau di Indonesia yang mempunyai keragaman budaya. "Memang santrinya dari mana-mana, ya mereka tampilkan budaya asal mereka," terangnya.

Dengan parade santri yang menunjukkan budaya asal ini, diharapkan, para santri tidak hanya bisa mengaji, tapi juga mengenal budaya mereka. "Kalau kyai zaman dulu, tidak mengenal budaya-budaya seperti itu, kenalnya hanya ngaji dan ngaji. Tapi sekarang, para kyai sudah membuka diri dengan menerima budaya-budaya yang ditunjukkan dalam parade ini," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Kota AKBP Anthon Haryadi sangat mengapresiasi ada kegiatan parade santri ini. Sebab menurutnya, santri salah satu pilar yang menjaga NKRI. "Tentunya dengan menampilkan keberagaman budaya ini, sedikit membantu kepolisian dalam menjaga keutuhan NKRI yang mempunyai keragaman budaya," ujarnya.

Parade budaya yang diikuti sekitar 2000 santri ini, kata Kapolres juga menunjukkan rasa nasionalisme para santri dalam menjaga persatuan dan kesatuan. "Banyaknya para santri yang ikut parade dengan menunjukkan budaya asal mereka merupakan tumbuhnya jiwa nasionalisme untuk menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya. (rif/rev)

(Para masyayikh pengasuh ponpes Al-Falah Ploso, Mojo dan juga Kapolres Kota saat menyaksikan parade budaya.)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO