SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdaprov Jatim Fattah Jasin mengapresiasi penyelenggaraan pekan budaya India. Kegiatan ini bermanfaat bagi kedua negara. Terlebih, neraca perdagangan Indonesia dan India memiliki prospek yang bagus. Termasuk industri pariwisata, India masuk dalam 10 besar mancanegara.
“Di Jatim, komplit wisatanya. India sudah tahu dengan potensi wisatanya. Banyak tempat wisata di Jatim yang mampu menjadi daya tarik wisatawan, seperti Gunung Bromo, Probolinggo dan Gunung Ijen, Banyuwangi,” tuturnya saat menghadiri pembukaan pekan budaya India di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jumat (7/9/2018).
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
- Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
- Pj Gubernur Jatim Harap WTP 2 Tahun Beruntun Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja
- Hardiknas 2024, Pj Gubernur Jatim: Penerapan Merdeka Belajar Hasilkan Prestasi Gemilang
Wakil Duta Besar India untuk Indonesia Prakash Gupta mengatakan, Surabaya menjadi lokasi pekan budaya India, lantaran Kota Pahlawan ini sangat potensial untuk menjalin hubungan kerja sama dengan India. Selain kota besar, Surabaya memiliki banyak aset dari sisi budaya, pariwisata dan dekat dengan Bali.
“Lebih dari 50 persen wisatawan India melalui Bali. Jadi, sangat potensial sekali untuk ditarik ke Jawa Timur,” ujarnya.
Diakuinya, pemerintah India ingin memaksimalkan potensi kerja sama dengan Indonesia di segala bidang. Sebab, hubungan Indonesia dan India sangat dekat sekali. Apalagi, tahun depan akan dirayakan tujuh puluh tahun hubungan diplomatik Indonesia dan India.
“Ini akan dijadikan momentum untuk memperkuat hubungan kedua negara,” tegasnya.