Ini Skenario ABG Kanibal: Kubunuh Dirimu, Kuperkosa Mayatmu, Kumakan Tubuhmu

TEXAS, BANGSAONLINE.com - Alexander Nathan Bater (21), berasal dari Texas, membuat skenario mengerikan. Yaitu memacari seorang gadis, membunuhnya, lalu memerkosa mayatnya, dan diakhiri memakan tubuhnya.

Rencana gila ini disampaikan kepada kenalannya di internet. Nah, ternyata, sang kenalan adalah intel polisi yang menyamar.

Diawali Alexander Nathan Bater mengirim pesan grafis mengerikan di Dark Web, di mana dalam pesan itu dia meminta mayat seorang gadis muda yang bisa diperkosa, lalu dimakan tubuhnya. Pihak berwenang mengklaim Alexander Nathan Bater telah membuat skenario mengerikan. Tapi, tanpa sadar dia berbicara dengan intel polisi yang menyamar.

Intel polisi pura-pura menawarkan putrinya kepada tersangka. Mereka seakan membuat rencana, Bater akan membunuh gadis itu di sebuah kamar hotel, lalu memerkosanya. Serta bisa memutilasi tubuh gadis untuk bisa dimakannya.

Dan rencana itu benar-benar dilaksanakan. Bater ditangkap hari Jumat (19/10/2018) lalu, saat dia berada di kamar hotel yang disepakati, untuk bertemu dengan ayah dan putri. Bater sudah menyiapkan pisau yang rencananya digunakan untuk membunuh dan memutilasi.

Menurut KTRE-TV, dia menulis di salah satu email: "Berapa umur anak perempuan Anda? Bisakah kita membunuhnya?"

Dia kemudian mengikutinya dengan pesan yang mengatakan: "Saya tidak akan mengubah pikiran saya tentang ini. Saya benar-benar ingin melakukan ini."

Bater menasihati sang ayah, untuk membeli nomor telepon baru, dan memakai pakaian baru, setelah pembunuhan, laporan media AS.

Tersangka, tidak menyadari 'ayah' si perempuan ini adalah intel polisi yang bekerja untuk Departemen Keamanan Publik Texas. Tersangka kemudian dilaporkan dan dilacak oleh peneliti menggunakan log IP-nya.

Bater telah didakwa dengan percobaan pembunuhan, konspirasi untuk melakukan pembunuhan besar-besaran, dan percobaan pelecehan seksual .

Jaksa Wilayah Shelby Stephen Shires memperingatkan, "Orang tua harus selalu waspada dan sadar apa yang dilakukan anak-anak mereka di internet. Jaringan gelap, dan orang-orang yang beroperasi di sana, menimbulkan ancaman yang terus meningkat dan semakin meningkat terhadap keselamatan anak-anak kita.”