Pasuruan Mulai Siaga DBD, Dua Warga Meninggal Dunia

Pasuruan Mulai Siaga DBD, Dua Warga Meninggal Dunia Kegiatan fogging untuk berantas penyebaran nyamuk.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pasuruan mulai memberlakukan status siaga DBD. Warning tersebut diberlakukan lantaran ada dua pasien yang meninggal usai terserang virus yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Untuk menekan penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian tersebut, pihak Pemkab Pasuruan menggencarkansosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Dr Agung Basuki yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membenarkan adanya pasien DBD yang meninggal dunia. Dua pasien itu merupakan rujukan dari Kabupaten Pasuruan ke RS Saiful Anwar.

Baca Juga: Cegah Virus Chikungunya, Puskesmas Gempol Pasuruan Lakukan Fogging di Dusun Jembrung I

“Untuk pasien yang suspect DBD pada Bulan Februari sebanyak 28 orang. Sedangkan ada 2 pasien meninggal dunia saat dirawat di RS Saiful Anwar Malang,“ jelasnya.

Agung menambahkan, bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Pasuruan. Menurutnya, agar kasus DBD ini tidak menyebar, maka langkah pencegahan yang telah dilakukan di antaranya PSN (pemberantasan sarang nyamuk), seperti pengubur kaleng tempat nyamuk, membersihkan lingkungan rumah, serta pengerahan petugas jumantik di masing-masing desa.

Dinkes melalui Puskesmas juga melakukan upaya pencegahan dengan cara fogging setelah ada laporan dari masyarakat jika ada warga yang terjangkit pengakit DBD. ”Saat ini Pemkab Pasuruan sudah memberlakukan siaga DBD,“ imbuhnya.

Baca Juga: Dinkes Kabupaten Pasuruan: Kasus DBD Tahun Ini Alami Penurunan

Kasus DBD di Kabupaten Pasuruan memang masuk status siaga. Akan tetapi bila diranking secara regional/propinsi masih relatif kecil untuk pasien DBD yang meninggal dunia. Karena yang tertinggi di Kabupaten Kediri. Sementara untuk Pasuruan masuk ranking 6 dari bawah. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO