Pemprov Jatim Raih Penghargaan LKPPD Terbaik se-Indonesia

Pemprov Jatim Raih Penghargaan LKPPD Terbaik se-Indonesia Pemprov Jatim meraih penghargaan terbaik atas Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LKPPD) Tingkat Nasional Tahun 2017. Penghargaan itu diserahkan oleh Mendagri, Tjahjo Kumolo. foto: ist

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXIII tahun 2019 tingkat nasional yang diselenggarakan dalam suasana upacara di Kabupaten Banyuwangi menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Jatim. Pemerintahan di ujung timur pulau Jawa ini meraih penghargaan terbaik atas Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LKPPD) Tingkat Nasional Tahun 2017. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjahjo Kumolo kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang digelar di lapangan Diponegoro, Kab. Banyuwangi, Kamis, (25/4).

Selain Pemprov Jatim, Mendagri Tjahjo Kumolo juga menyerahkan penghargaan kepada Prov. Jawa Barat (Jabar) dan Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedang kategori kabupaten/kota diberikan kepada Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo. Kab. Banyuwangi, Kota Madiun dan Kota Surabaya.

Saat memimpin peringatan Hari Otoda XXIII, Mendagri Tjahjo Kumolo menyampaikan, perjalanan otonomi daerah pasca reformasi hingga sekarang dapat dikatakan memiliki banyak kemajuan. Karena, otonomi daerah dinilai telah memberikan solusi yang mendorong kemajuan pembangunan daerah. Dimana dengan adanya otoda, masyarakat didorong untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.

Setidaknya, lanjut Tjahjo Kumolo, terdapat beberapa prinsip yang berubah secara drastis setelah diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Secara nyata, otoda telah mendorong budaya demokrasi dalam kehidupan masyarakat. Otoda sendiri, juga dirasa telah mampu menumbuh kembangkan masyarakat dalam mengeluarkan pikiran secara terbuka serta berkumpul.

"Kemudian otoda memiliki kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat berpartisipasi aktif membangun daerahnya,"ungkap dia.

Sementara menanggapi diterimanya penghargaan, Gubernur Kofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa bangga atas penghargaan yang diterimanya. Dirinya berharap, apa yang sudah diperoleh menjadi lecutan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di untuk terus meningkatkan kinerja mereka.

"Menjaga penghargaan yang sudah kita dapat dan itu harus semakin menguatkan kita bahwa kita dituntut untuk terus bekerja lebih baik dan baik lagi,"ujar dia.

Tuntutan tersebut, ujar Gubernur Khofifah, harus semakin menguatkan tagline yang diinginkannya yakni CETTAR (Cepat, Efektif, Transparan, Tanggap, Akuntabel dan Responsif).

"Termasuk dalam pelayanan publik yang dipamerkan juga bisa diimplementasikan,"pinta dia.

Terkait dengan peringatan Hari Otoda XXIII, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut menyampaikan, bahwa otoda sendiri berseiring dengan demokratisasi. Bagaimana tema yang diangkat bisa semakin meningkatkan kualitas SDM, serta mampu meningkatkan pembangunan daerah yang kreatif dan inovatif. Sehingga, dalam membangun sebuah daerah di era otoda saat ini bukan dibutuhkan orang hebat dan kuat. Tetapi kreativitas dan inovatif dinilai jauh lebih penting.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO