PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Untuk mencegah radikalisme di wilayah Kabupaten Probolinggo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggandeng para penghafal Alquran.
Hal ini disampaikan Kepala Bakesbangpol setempat, Ugas Irwanto saat acara Diklat Bela Negara pada Hafidz dan Hafidzah di Pondok Hati, Rangkang, Kraksaan. Diklat itu digelar selama tiga hari hingga Minggu (15/12) besok.
BACA JUGA:
- Respons Protes Warga, Pj Bupati Probolinggo Tinjau Kandang Ayam Bermasalah di Desa Paiton
- Pemkab dan DPRD Probolinggo Bahas LKPJ Bupati 2023
- Gandeng Pemkab Maluku Tengah, Pemkab Probolinggo Kolaborasi Pengiriman Bawang Merah
- Proyek Pelebaran Jalan Laweyan-Sukapura Probolinggo Senilai Rp84 Miliar Dikeluhkan
“Itu upaya bagian dari pencegahan,” tandas dia.
Upaya pencegahan itu dilakukan agar insiden penangkapan terhadap terorisme tidak terulang lagi di Probolinggo. Seperti pada tahun 2018 lalu. Pada tahun itu Probolinggo sempat heboh dengan adanya penangkapan tersangka teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia bersama jajaran Kepolisian Resor Probolinggo.
“Kita tidak ingin hal-hal seperti ini terulang kembali. Itulah sebabnya pemahaman terhadap bela Negara itu sangat penting dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat),” kata dia.
Selain menggandeng para penghafal Alqur’an, Bakesbangpol terus intens melakukan koordinasi dengan TNI/Polri. Serta melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat dan ulama di Kabupaten Probolinggo. (prb1/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News