KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berusaha mengurangi genangan di berbagai titik di Kota Pahlawan. Salah satu usaha yang rutin dilakukan adalah pengerukan sungai-sungai ataupun saluran air yang sedimentasinya tinggi. Apalagi letak geografis Kota Surabaya yang datar, dapat mempercepat tingginya sedimentasi itu.
Pengerukan tersebut rutin dilakukan di hampir semua sungai atau pun saluran air di Kota Surabaya, termasuk pengerukan di Sungai Kalimas. Meskipun bukan kewenangan Pemkot Surabaya, tapi sungai yang membelah Kota Pahlawan itu sempat dikeruk supaya tidak terjadi genangan yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:
- Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Syamsul Hariadi mengatakan dalam melakukan pengerukan tak memandang wilayah dan kewenangan. Jika tujuannya adalah untuk kepentingan warga, maka pengerukan harus tetap dilakukan, namun tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Wilayah yang bukan kewenangan kita, seperti di Kalimas di tahun 2018. Kita berkoordinasi dan kerja bersama dengan Jasa Tirta selaku pengelola untuk melakukan pengerukan mulai dari Jembatan Bungkuk, Jalan Ngagel, Jalan Ratna, kemudian Kramat Gantung, Peneneh, Kalimas sampai hilir,” kata Syamsul, Jumat (27/12).
Meski begitu, ia mengaku pengerukan sungai itu tidak sembarangan. Sebab, harus memperhatikan konstruksi bangunan yang ada di sampingnya. Khusus di Kali Mas, pihak Jasa Tirta selaku pengelola menyarankan bahwa pengerukan yang boleh dilakukan oleh pemkot hanya beberapa meter saja, dan itu yang dilakukan oleh jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.
“Gak bisa terlalu dalam, ada batas yang harus ditaati bersama. Kalau pengerukan terlalu dalam, konstruksi di pinggir bisa sliding, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar lagi. Jadi, mengeruk saluran ada hitungannya, sejauh mana yang boleh dikeruk atau tidak boleh dikeruk,” tuturnya.