BangsaOnline - Tim Sembilan bentukan pemerintah yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI, meski tugasnya kurang lebih tiga bulan akan menyedot anggaran negara kurang lebih Rp 2 miliar.
"Anggaran disesuaikan dengan platform. Anggaran antara Rp 1-2 miliar," kata Menpora Imam Nahrawi, di sela pengumuman Tim Sembilan di Media Center, Kemenpora, Jakarta, Jumat (2/1).
BACA JUGA:
- Nobar Timnas U-23, Ketua PSSI Tulungagung Berharap Dukungan untuk Skuad Garuda Terus Mengalir
- Gelar Kongres Biasa, PSSI Tuban Komitmen Benahi Sepak Bola di Bumi Wali
- Imam Nahrawi Bebas dari Lapas Sukamiskin, Usai Jalani 7 Tahun Penjara
- Menang Dramatis Lawan NZR Malang, Persibo Bojonegoro Melaju ke Final Liga 3 Jatim
Tim bentukan pemerintah ini diisi berbagai kalangan mulai dari akademisi, pengamat olahraga, sosiolog hingga mantan penegak hukum. Hal ini dilakukan demi secepatkan melakukan perbaikan persepakbolaan nasional.
Kesembilan pihaknya yang mendapatkan tugas dari pemerintah ini adalah mantan Wakapolri Oegroseno, sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiarto Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen dan mantan Direktur Pencegahan KPK Eko Tjiptadi.
Sementara itu, salah satu anggota Tim Sembilan Gatot S Dewa Broto mengatakan, tim bentukan pemerintah itu akan bekerja dengan cepat sesuai dengan tugasnya.
"Pekan depan rapat koordinasi akan dilakukan. Pada prinsipnya semuanya sudah berjalan setelah ada keputusan," tuturnya, di sela pengumuman Tim Sembilan.
Menurut dia, tim ini akan terus melaporkan semua kegiatannya ke pemerintah. Hasil kinerja tim ini selanjutnya akan direkomendasikan ke pemerintah ada keputusan dari pemerintah akan berbentuk sebuah keputusan yang harus dijalankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News