PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) mengadakan audiensi dengan Sekdakab Pamekasan Ir. Totok Hariono, Selasa (21/04/20) kemarin. Mereka meminta ada kompensasi bagi.
Sebab, setelah adanya Pandemi Covid-19, penghasilan mereka menurun drastis. Pasalnya, para PKL ini harus pindah dari area Arek Lancor. Sebab, pemerintah daerah yang menetapkan area Arek Lancor sebagai daerah physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
BACA JUGA:
- Pemkab Pamekasan Buka Rekrutmen CASN, Berikut Rinciannya
- Pimpin Upacara Tujuh Belasan, ini Pesan Pj Bupati Pamekasan kepada Seluruh ASN
- Pelantikan 445 PPPK oleh Pj Bupati Pamekasan Diwarnai Goyang Oke Gas
- Safari Ramadan Hari ke-2, Pj Bupati Pamekasan Ucapkan Terima Kasih atas Kondusivitas Selama Pemilu
"Teman-teman PKL yang terdampak pandemi Covid-19 berharap untuk segera mendapat bantuan. Karena mereka saat ini betul-betul sangat menderita," ujar Ketua Forum Paguyuban Central PKL Pamekasan, Zaini.
Senada dengan Zaini, perwakilan PKL yang ikut dalam audiensi tersebut, Joni juga berharap Pemerintah Daerah memberikan konpensasi kepada para PKL. "Kami ini orang susah, apalagi adanya pandemi Covid-19 yang membatasi penjualan para PKL, kami mau makan apa?," keluhnya kepada Bangsaonline.com di lapak tempat ia berjualan kopi, Rabu (22/04/20)
Joni juga meminta pemkab mendata semua PKL, apabila memang akan diberikan bantuan atau direlokasi. "Jika relokasi terlaksana, supaya teman-teman PKL harus diprioritaskan, bukan para pedagang baru yang punya uang seperti kejadian relokasi di daerah stasiun yang tidak mengutamakan PKL," ungkapnya.
Sementara Sekda Totok Hartono mengaku siap menampung aspirasi para PKL. "Terkait relokasi mungkin diundur. Namun untuk bantuan pada PKL akan segera dianggarkan dengan metode nontunai dan nominalnya sekitar Rp.600.000,- sesuai data by name by addres," tegasnya. (yen/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News