KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar akhir-akhir ini memantau kondisi jalanan di Kota Kediri yang semakin padat. Pusat perbelanjaan mulai buka dan masyarakat mulai belanja kebutuhan lebaran.
"Saya paham untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat keluar untuk berbelanja, tapi saya harap pedagang atau pelaku usaha menerapkan protokol Covid-19. Sediakan tempat cuci tangan, jaga jarak minimal 1 meter, atau mengurangi kapasitas 50 persen, dan wajib pakai masker," kata Abdullah Abu Bakar, Senin (18/5).
Baca Juga: Pemkot Kediri Lakukan Penataan PKL di Jalan Brawijaya, Ini Opsi yang Ditawarkan untuk Pedagang
Wali Kota yang biasa disapa Mas Abu ini menyebut akan ada sanksi jika pelaku usaha tidak mengikuti protokol Covid-19. "Akan kami lakukan penutupan sementara satu hari, jika membandel akan ditutup selama tiga hari," jelasnya.
Menurut Mas Abu, pemilik usaha wajib bertanggung jawab atas pelaksanaan protokol Covid-19. Jika terjadi pelanggaran, pemilik tidak bisa lepas tanggung jawab.
"Saya juga mengimbau masyarakat untuk menahan dulu berbelanja kebutuhan yang bukan pokok," pinta Mas Abu.
Baca Juga: Pj Zanariah Beri Arahan di Workshop Potensi Perfilman dan Peluang Pariwisata Kota Kediri
Kediri Town Square (Ketos), salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri sudah berancang-ancang membuka penuh tenant-nya pada 22 Mei 2020.
“Kami tutup mulai tanggal 31 Maret 2020. Nanti akan dibuka penuh pada tanggal 22 Mei 2020,” kata Aan Tri Ayuni, Marketing Communication Manager Ketos, Kota Kediri. Selama tutup, lanjut Aan, hanya Hypermart yang menjadi salah satu gerai yang tetap buka.
Pada tanggal 2 Mei, Ketos mulai buka untuk gerai fashion, obat, dan alat kesehatan. Kira-kira seperempat dari jumlah gerai di Ketos. Baru nanti tanggal 22 Mei 2020 akan dibuka total semuanya tenant termasuk gerai makanan dan minuman.
Baca Juga: Hasil Operasi Zebra Semeru 2024, Polres Kediri Kota Tindak Ribuan Pelanggar dan Knalpot Brong
“Hanya, kalau untuk F&B tetap tak boleh makan di tempat. Hanya boleh take away,” tambah Aan. Dibukanya pusat perbelanjaan, lanjut Aan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut Lebaran. Juga keluhan para penyewa gerai, karena tutup sehingga tidak ada pemasukan sama sekali.
"Meski dibuka, protokol kesehatan dilakukan dengan pengawasan ketat dari staf dan keamanan. Mulai dari cuci tangan, penyemprotan hand sanitizer, dan semua pengunjung baik dewasa serta anak-anak harus memakai masker," ujar Aan. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News