Jika PSBB Diperpanjang, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Masif Sosialisasikan Aturan

Jika PSBB Diperpanjang, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Masif Sosialisasikan Aturan SALURKAN BANTUAN: Bambang Haryo Soekartono (BHS) (kanan) memberikan sembako kepada nelayan, di Desa Kalanganyar Sedati, Jumat (22/5). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) meminta Pemkab Sidoarjo lebih masif menyosialisasikan sejumlah aturan. Itu jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sidoarjo kembali diperpanjang.

Diketahui, PSBB jilid dua guna memutus penyebaran Covid-19 di Sidoarjo, yang berlaku mulai 12 Mei 2020 lalu, bakal berakhir tiga hari lagi pada 25 Mei 2020 mendatang. Ada kemungkinan PSBB ini kembali diperpanjang jika acuannya masih belum menurunnya jumlah warga yang terpapar positif Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, hingga Kamis (21/5), terdapat 386 orang berstatus terkonfirmasi positif Covid-19. Sehari sebelumnya, jumlah positif Covid-19 tercatat 329 orang.

Menurut BHS, diterapkannya PSBB harusnya ada penurunan untuk jumlah warga yang terpapar Covid-19. Namun PSBB juga tergantung kepada masyarakat karena jumlah petugas juga terbatas.

Karena itu, jika PSBB berikutnya diberlakukan di Sidoarjo, BHS meminta pemkab lebih masif memberikan sosialisasi terkait aturan PSBB dan protokoler kesehatan. 

"Misalnya soal penggunaan masker. Saat ini masih banyak orang tidak menggunakan masker," cetus BHS saat memberikan bantuan masker kepada warga di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Jumat (22/5).

Tak hanya itu, BHS juga meminta pemkab gencar sosialisasi pentingnya budaya hidup bersih dan sehat. Selain itu sosialisasi ajakan warga mengonsumsi makanan bergizi termasuk ramuan untuk menangkal Covid-19, yakni kunir, jahe dan daun sirih. "Yang kita harapkan itu masyarakat tidak kena Covid-19," tegas politikus Partai Gerindra ini.

Ditegaskan BHS, pihaknya meminta sosialisasi terkait protokoler kesehatan dan aturan PSBB lebih masif. Tidak hanya di kalangan atas, namun juga sampai tingkat RT/RW, sosialisasi harus sampai bawah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO