Sidang Dakwaan, Bupati Sidoarjo Nonaktif Saiful Ilah Terima Suap Rp 550 Juta

Sidang Dakwaan, Bupati Sidoarjo Nonaktif Saiful Ilah Terima Suap Rp 550 Juta Bupati Sidoarjo, H. Saiful Ilah turun dari mobil tahanan menuju Pengadilan Tipikor Surabaya, Juanda.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo nonaktif, Saiful Ilah menjalani sidang perdana kasus suap pengadaan barang dan jasa. Sidang dengan agenda pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), digelar secara konvensional oleh majelis hakim yang diketuai Cokorda Gede Arthana di Ruang Sidang Candra Pengadilan Tipikor Surabaya, Juanda, Sidoarjo.

Dalam surat dakwaan yang dibacakan secara bergantian, JPU KPK mendakwa Saiful Ilah dengan pasal berlapis. Saiful Ilah telah menerima uang Rp 550 juta secara bertahap dari dua pengusaha kontraktor, Ibnu Gofur dan Totok Sumedi untuk memenangkan beberapa tender sejumlah proyek infrastruktur di Pemkab Sidoarjo.

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Minta KPK Buka Blokir Rekening Suami dan Anak

"Uang tersebut sebagai hadiah dari Ibnu Gofur dan Totok Sumedi atas pemenangan paket-paket pembangunan di Pemkab Sidoarjo tahun anggaran 2019 di Pemkab Sidoarjo," terang JPU KPK, Arif Suhermanto, dikutip saat membacakan surat dakwaannya dalam persidangan, Rabu (3/6/2020).

Selain ke Saiful Ilah, uang suap tersebut juga diberikan ke empat terdakwa lainnya dalam berkas perkara terpisah. Mereka adalah Kadis PUBM Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih,

Kabid Bina Marga Dinas PUBM SDA yang juga PPKom, Judi Tetrahastoto dan Kabag ULP, Sanadjihitu Sangadji.

Baca Juga: Kuasa Hukum Siska Wati Minta Semua Pejabat yang Terima Aliran Dana Intensif Pajak Sidoarjo Diusut

"Suharti menerima 227 juta rupiah, Tetrahastoto menerima 350 juta rupiah, Sangadji menerima 330 juta rupiah," terang Arif Suhermanto.

Diungkapkan Arif Suhermanto, Saiful Ilah ditangkap oleh KPK melalui OTT (Operasi Tangkap Tangan) saat menerima uang sebesar Rp 350 juta rupiah pada 7 Januari 2020 lalu sekitar pukul 17.10 WIB.

"Saat menerima uang dari Ibnu Gofur, KPK melakukan operasi tangkap tangan. Uang diberikan di Pendopo Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo," ungkapnya

Baca Juga: Rombongan Pendemo Bupati Sidoarjo di Gedung KPK Alami Kecelakaan di Tol Madiun, Satu Meninggal Dunia

Atas dakwaan tersebut, Saiful Ilah melalui tim penasehat hukumnya akan mengajukan eksepsi.

"Setelah mendengar isi dakwaan, uraian dakwaan, kami mengajukan keberatan," kata Samsul Huda selaku ketua tim penasehat hukum terdakwa.

"Persidangan hari ini dinyatakan selesai dan dilanjutkan hari Senin tanggal 8 Juni dengan agenda pembacaan eksepsi," ujar Ketua Majelis Hakim, Cokorda Gede Arthana menutup persidangan.

Baca Juga: KPK Tetapkan Gus Muhdlor Jadi Tersangka, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Usai persidangan, Samsul Huda menilai perbuatan Saiful Ilah bukan termasuk tindak pidana korupsi.

"Lengkapnya akan disampaikan di nota keberatan kalau saya sampaikan di sini, nanti KPK sudah siap-siap memberikan tanggapan, nggak lucu kan," tandasnya.

Dalam kasus ini, Saiful Ilah didakwa melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (cat/zar)

Baca Juga: Gus Muhdlor Tersangka KPK, Anik Maslachah Menguat di Bursa Bupati Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO