Pemkab Sidoarjo Dinilai Kurang Peduli Keagamaan

Pemkab Sidoarjo Dinilai Kurang Peduli Keagamaan Seorang pekerja melakukan pengecetan Masjid Baitus Shiddiqiin Desa Wonoayu Rt 3 Rw 3 Kec.Wonoayu Sidoarjo. foto: Nanang Ichwan/BangsaOnline

SIDOARJO - Perhatian pemerintah kabupaten (Pemkab) Sidoarjo pada bidang keagamaan masih dianggap kurang. Sebab, ada bangunan masjid yang belum pernah menerima bantuan untuk pembangunan dari pemerintah melalui dana APBD Sidoarjo. Seperti Masjid Baitus Shiddiqiin yang terletak di Desa Wonoayu RT 03 RW 3 Kecamatan Wonoayu.

Masjid yang selalu terbuka selama 24 jam bagi umat Islam tersebut, tak pernah mendapatkan bantuan.

"Masih belum ada bantuan dari pemerintah," ujar Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, H. Matali,SH yang rumahnya tak jauh dari masjid tersebut, kemarin.

Masjid Baitus Shiddiqiin berawal dari musala kecil dengan dinding bambu yang masih belum diberi nama. Musala tersebut didirikan sekitar tahun 60-an oleh seorang ulama desa setempat bernama Kiai Tanji yang merupakan orang tua dari H. Matali SH, politisi Partai Gerindra yang duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Priode 2014-2019.

Dari musala kecil, kini berubah menjadi masjid yang mempunyai kuba
dengan ornamen warna kuning biru laut yang kemudian pada tahun 1994. Pelopornya, Nur Kholis sebagai penerus penyebar agama di desa tersebut.

"Karena, jamaah salat 5 waktu semakin banyak, sehingga yang mulanya menjadi musala kami bangunan dan pada tahun 94 berubah menjadi masjid, dengan dana swadaya dari masyarakat sekitar dan anggota Shidiqiyah," kata salah satu takmir, H.Abdulloh SH serta dan Gus.Rofiq. Sabtu (10/1).

Sedangkan Ustad Listiyono, salah seorang Imam Masjid tersebut menambahkan, masjid tersbeut selain digunakan salat lima waktu dan sholat Jum'at, juga selalu buka selama 24 tidak pernah ditutup. Sewaktu-waktu penguna jalan dapat mampir untuk salat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO